BERIKABARNEWS l KUBU RAYA – Perekonomian berbasis gotong royong di Kalimantan Barat terus menunjukkan kemajuan. Gubernur Kalbar, Ria Norsan, melaporkan bahwa saat ini terdapat 2.143 unit Kopdeskel Merah Putih Kalimantan Barat, di mana lebih dari 1.600 unit telah terdigitalisasi penuh melalui microsite Sistem Informasi dan Manajemen Kopdeskel (SIMKOPDES).
Laporan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Regional Kopdeskel yang dipimpin langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM RI, Ferry Juliantono, di Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Selasa (30/9/2025).
Kopdeskel Merah Putih: Gerakan Ideologis Ekonomi Nasional
Menteri Ferry Juliantono menegaskan bahwa keberadaan Kopdeskel bukan sekadar program pemerintah, melainkan gerakan ideologis untuk mengembalikan khittah perekonomian nasional sesuai UUD 1945.
“Ini adalah keputusan ideologis, ini adalah gerakan negara. Jika koperasi ini maju, maka seluruh perekonomian kita juga akan maju,” tegas Ferry.
Menurutnya, Kopdeskel hadir sebagai solusi konkret untuk membebaskan masyarakat desa dari jeratan pinjaman online (pinjol), tengkulak, hingga tekanan harga kebutuhan pokok.
Baca Juga : Ekspor Arwana Super Red Kembali Dibuka Lewat Bandara Supadio Pontianak
Digitalisasi SIMKOPDES dan Sistem Pengawasan
Untuk memastikan gerakan ini berjalan optimal, Kementerian Koperasi memperkuat digitalisasi melalui SIMKOPDES. Dukungan tambahan meliputi:
- Penempatan Business Assistant dan Project Management Officer (PMO).
- Penyaluran tenaga ahli dan PPPK mulai Oktober 2025.
- Pengawasan koperasi melalui kolaborasi dengan Kejaksaan Agung lewat aplikasi Jaga Desa.
“Ukuran keberhasilan Kopdeskel adalah keuntungan. Karena koperasi ini badan usaha, maka harus benar-benar diawasi agar berjalan optimal,” tambah Menteri Ferry.
Strategi Kalbar Jadikan Koperasi Motor Ekonomi
Gubernur Ria Norsan menyampaikan tiga langkah strategis untuk menjadikan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi Kalbar, yakni:
- Menyusun program bersama Dinas Koperasi/UKM dan BUMN untuk pembinaan UMKM.
- Mengembangkan skema kemitraan rantai pasok yang saling menguntungkan.
- Memaksimalkan penggunaan SIMKOPDES sebagai instrumen digitalisasi dan transparansi.
Rakor yang juga dihadiri Wakil Menteri Koperasi RI, Farida Farichah, ini diharapkan memperkuat sinergi pusat dan daerah. Harapannya, Kopdeskel Merah Putih Kalbar benar-benar menjadi soko guru perekonomian nasional yang kokoh dan berkelanjutan. *
InfoPublik.id/MC Kalbar