Rusia Serang Kyiv Lewat 426 Drone dan Rudal: Satu Tewas, Banyak Bangunan Rusak

Rusia kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina pada Senin dini hari, 7 Juli 2025, menewaskan satu warga sipil, melukai tujuh orang lainnya. (sumber foto: x.com/OSINT_SITREP)

BERIKABARNEWS | KYIV – Rusia kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina pada Senin dini hari, menewaskan satu warga sipil, melukai tujuh orang lainnya, serta menyebabkan sejumlah kebakaran hebat di ibu kota Kyiv.

Menurut laporan pejabat kota, serangan yang menggunakan drone dan rudal ini memicu ledakan besar yang menerangi langit malam Kyiv, sementara suara bising mesin drone menggema di antara gedung pencakar langit.

Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan bahwa tim penyelamat dan medis dikerahkan ke empat distrik yang terkena dampak. Beberapa infrastruktur sipil ikut rusak, termasuk stasiun kereta bawah tanah, toko, rumah warga, dan taman kanak-kanak.

BACA JUGA : https://berikabarnews.com/rumah-sakit-kpj-kuching-pecahkan-rekor-sukses-operasi-lutut-1-111-pasien-gunakan-robot/

Skala Serangan Sangat Besar

Dilansir dari Reuters, Komando Angkatan Udara Ukraina mengonfirmasi bahwa Rusia menembakkan 426 drone dan 24 rudal ke berbagai wilayah Ukraina sepanjang malam, meski hanya 23 drone yang berhasil menembus sistem pertahanan udara.

Di wilayah Ivano-Frankivsk, yang berjarak ratusan kilometer dari Kyiv, empat orang termasuk seorang anak turut terluka. Wali kota setempat menyebut ini sebagai serangan terbesar yang pernah terjadi sejak invasi Rusia dimulai pada 2022.

Sementara itu di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, Wali Kota Ihor Terekhov menyebut Rusia meluncurkan 12 serangan yang mengakibatkan kebakaran fasilitas industri sipil dan kerusakan berat pada gedung-gedung apartemen.

Latar Belakang Konflik Rusia-Ukraina

Konflik antara Rusia dan Ukraina bermula sejak 2014, ketika Rusia mencaplok Krimea setelah Revolusi Dignitas. Sejak itu, wilayah timur Ukraina dilanda konflik antara militer Ukraina dan separatis pro-Rusia yang didukung oleh Moskow.

Pada 24 Februari 2022, Rusia meluncurkan invasi penuh ke Ukraina, yang memicu krisis kemanusiaan terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Sejumlah wilayah Ukraina diduduki, ribuan warga sipil tewas, dan jutaan lainnya mengungsi.

Rusia juga dituduh melakukan serangan tanpa pandang bulu terhadap infrastruktur sipil. Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin atas dugaan kejahatan perang. *

Wall Street Melemah di Awal Perdagangan, Saham AI Tertekan Investor

BERIKABARNEWS l – Indeks saham utama Wall Street...

Ilustrasi - Pergerakan indeks Wall Street yang melemah pada awal perdagangan akibat tekanan pada saham-saham AI. (Freepik.com)

Israel Buka Kembali Perlintasan Allenby untuk Truk Bantuan ke Gaza

BERIKABARNEWS l – Israel membuka kembali satu-satunya penyeberangan...

Truk bantuan kemanusiaan melewati Perlintasan Allenby menuju Gaza, pengiriman material dan logistik dijaga ketat. (AP/File)

Interpol Sita 30.000 Satwa Liar dalam Operasi Global Thunder 2025

BERIKABARNEWS l – Permintaan terhadap hewan peliharaan eksotis...

Temuan satwa liar termasuk burung, reptil, primata, dan barang ilegal yang disita Interpol dalam Operasi Thunder 2025. (x.com/WCO_OMD)

Korban Luka Gempa 7,5 M di Jepang Bertambah, Otoritas Keluarkan Peringatan Gempa Susulan Besar

BERIKABARNEWS l – Jumlah korban luka akibat gempa...

Petugas memeriksa kerusakan bangunan setelah gempa 7,5 magnitudo di Aomori, Jepang, yang menyebabkan korban luka bertambah dan memicu peringatan gempa susulan besar dari JMA. (Dok. AFP)

Korea Selatan Kerahkan Jet Tempur Usai Pesawat Rusia dan Tiongkok Masuki KADIZ

BERIKABARNEWS l – Korea Selatan mengerahkan jet tempurnya...

“Jet tempur Korea Selatan lepas landas sebagai respons masuknya pesawat Rusia dan Tiongkok ke KADIZ. (AFP)

Ketegangan Perbatasan Thailand-Kamboja Meningkat, 1 Tentara Tewas

BERIKABARNEWS l – Ketegangan di wilayah perbatasan yang...

Pasukan militer Thailand dan Kamboja berjaga di wilayah perbatasan yang disengketakan. (x.com/JoyInterest001)

berita terkini