BERIKABARNEWS | SINGKAWANG – Dalam rangka mendukung pencegahan perilaku menyimpang di kalangan remaja, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Singkawang menggelar edukasi bahaya judi online pada kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Negeri 6 Singkawang, Kamis (17/7/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah preventif pemerintah kota dalam membentengi pelajar dari pengaruh negatif dunia digital, khususnya judi online (judol) yang kian marak di kalangan remaja.
Remaja Rentan Jadi Korban Judi Online
Dalam paparannya, Analis Publikasi Diskominfo Singkawang, May Ihsan Saputra, menjelaskan bahwa remaja adalah target empuk bagi bandar judi online karena sifat ingin tahunya yang tinggi, minimnya pengawasan digital, dan emosi yang masih labil.
“Mereka mudah tergoda mencoba hal baru, termasuk judi online. Jika tidak dicegah sejak dini, bisa berakibat serius,” tegas May.
Beberapa indikasi remaja yang mulai terpapar judol di antaranya:
- Sering meminta uang tanpa alasan jelas
- Marah saat dilarang menggunakan HP
- Suka menyendiri
- Mulai sering berbohong
Bahaya Judi Online: Ganggu Prestasi dan Mental Remaja
Menurut Diskominfo, dampak judi online tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga menyerang aspek psikologis dan akademik.
“Dampaknya mulai dari kecanduan, prestasi menurun, hingga stres dan gangguan mental lainnya,” tambah May.
Diskominfo Komitmen Perluas Kampanye Anti-Judol di Sekolah
Sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi muda, Diskominfo Singkawang akan terus menggencarkan kampanye edukatif di berbagai sekolah untuk mengedukasi siswa, guru, dan orang tua.
- Langkah pencegahan yang disarankan meliputi:
- Hindari klik tautan atau iklan mencurigakan
- Tidak sembarang melakukan top up game atau aplikasi
- Komunikasi aktif dengan orang tua dan guru
- Gunakan gawai secara sehat dan bijak
- Isi waktu dengan aktivitas positif dan produktif
“Orang tua dan guru memiliki peran besar untuk memantau aktivitas digital anak dan membimbing mereka,” tutup May. (moes)