BERIKABARNEWS l KUBU RAYA – Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) melaksanakan Pengabdian pada Masyarakat (PPM) di MTs Nurul Falah, Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, pada 15–16 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan fokus pada perbaikan fasilitas sekolah sekaligus peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Perbaikan Instalasi Listrik Demi Keamanan Sekolah
Tim dosen dan mahasiswa Teknik Elektro Polnep melakukan perbaikan menyeluruh pada instalasi listrik sekolah yang sudah berusia lama. Perbaikan meliputi jalur kabel, sakelar, stop kontak, dan panel listrik.
“Keselamatan dan keamanan menjadi prioritas utama. Instalasi listrik yang baik akan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman sekaligus mengurangi risiko kebakaran akibat korsleting,” ujar Hasan, Ketua Jurusan Teknik Elektro Polnep sekaligus Ketua Kegiatan PPM.
Baca Juga : Chit Gwee Pua atau Bakar Wangkang, Tradisi Masyarakat Tionghoa Saat Sembahyang Kubur
Inovasi Running Text LED untuk Penyebaran Informasi
Selain perbaikan instalasi, tim juga memasang sistem informasi berbasis running text LED P10. Media ini diharapkan mempermudah penyebaran informasi kepada siswa, guru, maupun tamu sekolah secara cepat dan menarik.
“Running text ini bisa digunakan untuk menyampaikan jadwal, pengumuman, maupun pesan motivasi. Guru dan staf kami latih bagaimana cara mengoperasikan dan merawat perangkat tersebut agar bisa digunakan jangka panjang,” jelas Hasan.
Pelatihan untuk Guru dan Staf Sekolah
Tidak hanya membenahi sarana fisik, tim Polnep juga memberikan pelatihan kepada guru dan staf sekolah mengenai perawatan instalasi listrik serta pengelolaan perangkat running text.
“Kami ingin meninggalkan manfaat berkelanjutan. Karena itu, selain memperbaiki instalasi, kami juga memberikan pelatihan agar pihak sekolah bisa mandiri dalam merawat dan mengelola fasilitas listrik maupun running text,” tambah Hasan.
Sinergi Perguruan Tinggi dan Masyarakat
Dengan pendekatan menyeluruh, kegiatan ini tidak hanya menghasilkan perbaikan infrastruktur, tetapi juga menumbuhkan kemandirian sekolah dalam mengelola fasilitas.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh sinergi antara dunia pendidikan tinggi dengan masyarakat, khususnya lembaga pendidikan di daerah,” pungkas Hasan. *