BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Fenomena titik kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa kembali memikat perhatian wisatawan, termasuk turis mancanegara. Peristiwa alam unik yang terjadi dua kali dalam setahun ini menjadi magnet wisata yang memperkuat branding Pontianak sebagai Kota Khatulistiwa.
Wisatawan Asing Kagumi Fenomena Kulminasi
Salah satu wisatawan asing, Diana Tobias, mahasiswa Universitas Humboldt ZU Berlin, Jerman, mengaku terkesan dengan momen tanpa bayangan tersebut.
“Ini pengalaman berharga. Selain menarik secara ilmiah, fenomena ini juga memberi kesan budaya yang kuat,” ujarnya.
Diana menambahkan bahwa kulminasi bukan hanya tentang fenomena astronomi, melainkan juga pengalaman mengenal tradisi, budaya, dan keramahan masyarakat Pontianak.
Wali Kota Pontianak: Fenomena Kulminasi Jadi Identitas Kota
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan bahwa kulminasi matahari adalah kekayaan alam yang tidak dimiliki kota lain di Indonesia.
“Pontianak dianugerahi fenomena unik ini. Inilah kebanggaan kita bersama sekaligus simbol semangat dan inovasi,” katanya.
Pemkot juga tengah merencanakan pengembangan kawasan Tugu Khatulistiwa agar semakin layak menjadi destinasi wisata unggulan.

Baca Juga : Transformasi Posyandu Pontianak, Dukung 6 Standar Pelayanan Minimal Pemerintah
Dukungan Pemprov Kalbar dan Potensi Kharisma Event Nusantara
Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari, menyebut event kulminasi digelar rutin sejak lima tahun terakhir dengan berbagai inovasi.
“Pontianak berpotensi masuk Kharisma Event Nusantara (KEN) 2026, sehingga posisi kota ini sebagai destinasi unggulan makin kuat,” ujarnya.
BPS mencatat kunjungan wisatawan meningkat signifikan. Pada 2024, wisatawan nusantara naik 73,33 persen, sementara turis mancanegara tumbuh 20,25 persen. Hingga Juli 2025, sudah tercatat 7,7 juta wisatawan domestik berkunjung.
Rangkaian Event Kulminasi Pontianak
Disporapar Kota Pontianak melaporkan kulminasi kali ini diikuti lebih dari 100 peserta program doktoral serta ratusan pengunjung umum. Acara juga diramaikan lomba mewarnai, pentas seni, atraksi budaya, hingga hiburan musik di Taman Alun Kapuas pada 27–28 September.
“Event kulminasi bukan hanya festival, tapi juga sarana edukasi. Lebih dari 50 ribu orang tercatat berkunjung ke Tugu Khatulistiwa hingga Agustus 2025,” kata Kadisporapar Pontianak, Rizal Almutahar. (ndo)
Kominfo/Prokopim