BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Rombongan Aliansi Program Doktor Manajemen Indonesia (APDMI) mendapat sambutan hangat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Sebelumnya, rombongan menghadiri fenomena kulminasi matahari yang berlangsung di Tugu Khatulistiwa, Selasa (23/9/2025).
Sambutan Hangat Pemkot Pontianak
Ketua APDMI, Tanti Hendriyana, menyampaikan apresiasi atas jamuan yang diberikan Pemkot Pontianak dalam acara makan malam di Aula Rumah Jabatan Wali Kota. Menurutnya, pelayanan panitia dan pemerintah daerah membuat rombongan merasa seperti keluarga besar.
“Terima kasih kepada Bapak Wali Kota Pontianak yang dalam hal ini diwakilkan oleh Bapak Sekda beserta jajaran. Kami merasa sangat disambut dengan hangat, ruangan nyaman, dan hidangan istimewa,” ujarnya.
APDMI Siap Laksanakan PKM Internasional
Dalam kesempatan itu, Tanti juga menyebutkan rencana APDMI untuk menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional bersama pekerja migran di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI). Program ini diharapkan memberi manfaat langsung bagi masyarakat luas.
“Hal ini menjadi bagian penting dari kontribusi akademisi untuk masyarakat,” jelasnya.
Pengalaman Unik di Kulminasi Matahari
Selain itu, Tanti mengungkapkan kekagumannya pada fenomena alam titik kulminasi matahari di Pontianak. Ia bahkan mencoba tradisi mendirikan telur, meski belum berhasil.
“Saya sudah dua kali mencoba mendirikan telur saat kulminasi, tapi belum berhasil. Jadi insya Allah saya harus datang lagi ke Pontianak untuk mencoba yang ketiga kalinya,” ucapnya disambut tawa hadirin.
Baca Juga : Wisatawan Mancanegara Terpesona Fenomena Kulminasi Matahari di Pontianak
Sekda Pontianak Perkenalkan Kota Multi-Etnis
Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Amirullah, menyampaikan selamat datang kepada rombongan APDMI. Ia juga memperkenalkan sejarah singkat Kota Pontianak yang berdiri sejak 23 Oktober 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Al Qadri, dengan luas wilayah 118 kilometer persegi, enam kecamatan, dan 29 kelurahan.
“Kota ini multi-etnis, ada Melayu, Tionghoa, Dayak, Jawa, Bugis, Madura, dan lainnya. Semuanya hidup rukun berdampingan,” kata Amirullah.
Ia menambahkan, Pontianak tidak hanya dikenal dengan keberagaman budaya, tetapi juga memiliki daya tarik wisata sejarah dan fenomena alam kulminasi matahari.
“Kami berharap kehadiran APDMI membawa energi positif serta memperkuat jejaring akademik yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Pontianak,” tutupnya. (ndo)
Prokopim