BERIKABARNEWS l JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya dalam memperkuat struktur pengembangan industri nasional melalui penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Salah satu fokusnya adalah peningkatan kualitas tenaga kerja untuk mendukung industri kelapa sawit yang menjadi sektor strategis Indonesia.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan penguatan SDM industri selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kami mendukung pengembangan SDM industri yang berkualitas sehingga mampu berinovasi dan memacu kinerja sektor industri nasional,” ujarnya di Jakarta, Selasa (23/9/2025).
SDM Kunci Rantai Pasok Industri
Plt. Dirjen Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menekankan pentingnya SDM yang berkompeten dalam menjaga kelancaran rantai pasok industri, termasuk industri pengolahan hasil perkebunan dari hulu ke hilir.
“Pendidikan vokasi menjadi langkah strategis dalam mencetak tenaga kerja sawit yang berkualitas dan sesuai kebutuhan industri,” tegasnya saat kuliah perdana bagi penerima Beasiswa BPDP Angkatan IX di Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY).
Baca Juga : Wamenkomdigi Nezar Patria: Edge AI Kunci Inovasi Industri dan Etika Digital
Hilirisasi dan Teknologi
Menurut Putu, pengembangan industri perkebunan berkelanjutan membutuhkan hilirisasi, penguatan teknologi, penerapan industri hijau, dan SDM unggul. Hal ini juga sejalan dengan Transformasi Ekonomi 2025–2029, yang menargetkan kontribusi industri pengolahan mencapai 21,9 persen terhadap PDB dengan pertumbuhan 6,9–7,8 persen.
Kemenperin sebelumnya telah meluncurkan berbagai inisiatif strategis, seperti:
- kebijakan bea keluar (duty) dan levy pro industri,
- program restrukturisasi mesin dengan teknologi SPPOT,
- insentif fiskal dan non-fiskal untuk investasi,
- komersialisasi riset melalui industry-lead consortium,
- digitalisasi tata kelola,
- inovasi produk pangan fungsional berbasis sawit,
- hingga teknologi biomassa TKKS untuk biochemical building-block.
Program Beasiswa BPDP
Program Beasiswa BPDP menjadi salah satu bentuk nyata pengembangan SDM industri sawit. Tahun ajaran 2025/2026, AKPY ditugaskan menyelenggarakan pendidikan vokasi D1 bagi 570 penerima beasiswa yang berasal dari 26 provinsi dan 108 kabupaten.
Dengan potensi sumber daya alam yang besar serta bonus demografi, Putu optimistis industri agro—termasuk sawit, kakao, dan kelapa—akan menjadi pilar penting pertumbuhan ekonomi nasional.
“Industri pengolahan hasil perkebunan tidak hanya memberi nilai tambah, tetapi juga membuka ruang besar bagi inovasi, investasi, dan penciptaan lapangan kerja berkualitas,” pungkasnya. *
Kemenperin.go.id