BERIKABARNEWS l MANILA – Badai Tropis Bualoi melanda Filipina dan menewaskan sedikitnya 11 orang, sementara lebih dari 400.000 warga mengungsi akibat banjir, angin kencang, dan kerusakan infrastruktur. Badai yang menghantam wilayah tengah Filipina pada Jumat (26/9) ini kini bergerak menuju Vietnam melalui Laut Cina Selatan.
Pulau kecil Biliran menjadi daerah paling parah terdampak dengan delapan korban jiwa dan dua orang hilang, menurut pejabat bencana setempat Noel Lungay. Tiga korban lainnya tercatat di Pulau Masbate dan Ticao akibat tertimpa pohon serta bangunan yang roboh.
Secara keseluruhan, 14 orang masih dinyatakan hilang, sementara lebih dari 200.000 warga bertahan di pusat-pusat evakuasi.
Dampak Badai Tropis Bualoi
Bualoi membawa angin dengan kecepatan mencapai 120 kilometer per jam, menumbangkan pepohonan, merobohkan atap rumah, memutus aliran listrik, dan menyebabkan banjir di sejumlah daerah. Setelah melewati Filipina, badai ini diperkirakan mencapai lepas pantai Vietnam tengah pada Minggu sore (28/9).
Bencana ini datang hanya beberapa hari setelah Topan Super Ragasa yang menewaskan 14 orang di Filipina utara.
Baca Juga : Banjir Besar di Thailand, Jumlah Korban Jiwa Naik Jadi 7 Orang
Ancaman Bencana dan Perubahan Iklim
Filipina rata-rata dilanda 20 badai dan topan setiap tahun, sebagian besar menghantam wilayah rawan bencana dengan populasi miskin yang padat. Para ilmuwan menegaskan bahwa perubahan iklim memperkuat intensitas badai, sehingga cuaca ekstrem semakin sulit diprediksi.
Isu Sosial di Tengah Bencana
Di saat rakyat berjuang menghadapi badai, publik Filipina juga diguncang skandal proyek pengendalian banjir fiktif yang merugikan negara miliaran dolar. Ribuan orang turun ke jalan untuk memprotes, namun aksi damai berujung ricuh dengan insiden pembakaran kendaraan polisi dan perusakan kantor aparat keamanan. (ing)
AFP.com