BERIKABARNEWS l JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia tumbuh solid pada Triwulan III tahun 2025. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia meningkat sebesar 5,04 persen (year-on-year), lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 4,95 persen.
Kinerja ini menunjukkan ketangguhan ekonomi nasional di tengah dinamika global, sekaligus mencerminkan keberhasilan pemerintah menjaga stabilitas dan momentum pertumbuhan pascapandemi.
Konsumsi dan Investasi Jadi Penggerak Utama
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang kuat ini terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang terus meningkat.
Menurutnya, daya beli masyarakat tetap terjaga berkat terkendalinya inflasi serta meningkatnya aktivitas digital dan pariwisata.
Beberapa faktor yang menopang konsumsi masyarakat antara lain:
- Inflasi terkendali berkat kebijakan pemerintah yang efektif.
- Aktivitas digital meningkat, dengan pertumbuhan transaksi e-commerce dan penggunaan uang elektronik, kartu debit, serta kartu kredit.
- Kunjungan wisatawan nusantara melonjak sebesar 21,84 persen pada Triwulan III 2025.
Selain konsumsi, investasi yang diukur melalui Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga tumbuh positif sebesar 5,04 persen, sedangkan konsumsi pemerintah meningkat 5,49 persen.

Ekspor dan Sektor Jasa Menguat Signifikan
Dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa melonjak 9,91 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan global terhadap komoditas unggulan Indonesia seperti lemak dan minyak nabati, besi dan baja, mesin listrik, serta kendaraan dan komponennya.
Kunjungan wisatawan mancanegara yang terus bertambah juga memperkuat kinerja ekspor jasa dan mendukung neraca perdagangan nasional.
Baca Juga : Indonesia Tegaskan Komitmen Perkuat Integrasi Ekonomi ASEAN di Kuala Lumpur
Industri Pengolahan Jadi Penopang PDB
Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan masih menjadi sektor dominan dengan pertumbuhan 5,54 persen. Sektor ini ditopang oleh industri makanan dan minuman, logam dasar, serta industri kimia, farmasi, dan obat tradisional.
Sementara itu, perdagangan besar dan eceran tumbuh 5,49 persen, dan sektor informasi dan komunikasi mencatat pertumbuhan tinggi 9,65 persen berkat peningkatan lalu lintas data dan aktivitas e-commerce.
Sektor pertanian pun mencatat pertumbuhan stabil sebesar 4,93 persen didorong tingginya permintaan domestik.
Pertumbuhan Merata di Seluruh Wilayah
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan III 2025 terjadi di seluruh wilayah. Pulau Jawa tumbuh 5,17 persen, menjadi kontributor utama terhadap PDB nasional. Pulau Sulawesi mencatat pertumbuhan tertinggi 5,84 persen, melampaui rata-rata nasional.
Sementara itu, wilayah Maluku dan Papua tetap tumbuh positif 2,68 persen, menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional tersebar secara merata di berbagai daerah.
Dengan capaian ini, BPS menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, ditopang oleh konsumsi domestik, ekspor yang kompetitif, dan investasi yang terus meningkat. *
Sumber :
InfoPublik.id
