BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Dalam upaya menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi, tim dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (FK Untan) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Kader Tanggap KB Mantap: Penguatan Edukasi Kontrasepsi Permanen di Komunitas di Wilayah UPTD Puskesmas Kakap.”
Program ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat pemahaman kader kesehatan mengenai konsep Keluarga Berencana (KB), khususnya edukasi tentang kontrasepsi permanen (KB Mantap) guna mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera.
Kegiatan yang diketuai oleh dr. Willy Handoko, M.Biomed. ini menghadirkan Dr. dr. Tri Wahyudi, Sp.OG(K).Obginsos sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Dr. Tri menjelaskan secara komprehensif dua metode utama kontrasepsi permanen, yaitu tubektomi (untuk perempuan) dan vasektomi (untuk laki-laki).
Ia memaparkan aspek indikasi, kontraindikasi, prosedur pelaksanaan, keamanan, serta efektivitas dari kedua metode tersebut. Selain itu, Dr. Tri juga menekankan pentingnya meluruskan berbagai mitos yang masih berkembang di masyarakat terkait KB permanen.
“Kader harus mampu menyampaikan pesan kesehatan dengan cara yang etis dan tepat sasaran. Tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu berkomunikasi efektif di lapangan,” ujarnya.
Kepala UPTD Puskesmas Kakap, Rusliah Marni, S.ST, mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah nyata memperkuat kapasitas kader di wilayahnya.
“Kami berterima kasih kepada tim FK Untan atas kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Materi tentang vasektomi dan tubektomi disampaikan jelas, membuat para kader lebih percaya diri memberikan edukasi kepada masyarakat,” ungkap Rusliah.

Baca Juga : Kontingen Pesparani Katolik Kota Pontianak Siap Harumkan Nama Daerah di Ajang Provinsi
Salah satu kader peserta, Muharam Saputra dari Desa Sungai Itik, juga menyampaikan kesan positifnya.
“Kami ibarat pisau yang perlu terus diasah agar tetap tajam dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, FK Untan menunjukkan komitmennya untuk terus berkolaborasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan dan komunitas lokal.
Upaya pemberdayaan kader melalui edukasi kontrasepsi permanen diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam menciptakan keluarga berencana yang efektif dan berkelanjutan di tingkat komunitas. (ndo)
