BERIKABARNEWS l SAMBAS – Sebanyak 20 ribu tukik dilepasliarkan ke laut lepas di Pantai Tanjung Api, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Sabtu (15/11). Aksi konservasi ini menjadi bagian peringatan HUT ke-14 Partai Nasdem sekaligus Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW Nasdem Kalbar.
Pelepasan tukik dipimpin Ketua DPW Partai Nasdem Kalbar Syarief Abdullah Alkadrie bersama Ketua Dewan Pertimbangan Nasdem Kalbar Sutarmidji, disaksikan kader, simpatisan, dan masyarakat pesisir. Kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen Nasdem sebagai Partai Restorasi yang mendorong pelestarian lingkungan.
Syarief menyampaikan bahwa pelepasan tukik merupakan bentuk nyata dukungan terhadap upaya menjaga ekosistem pesisir Kalbar.
“Sebagai wujud restorasi alam, hari ini kita melepas 20 ribu tukik. Konservasi tidak boleh berhenti pada slogan, tetapi harus diwujudkan melalui aksi nyata,” ujarnya.
Sutarmidji menambahkan, tingkat kelangsungan hidup tukik sangat rendah, sehingga pelepasan massal menjadi langkah penting untuk menjaga populasi penyu.
“Jika dari 20 ribu tukik ada 20 yang kembali untuk bertelur, itu sudah sangat bagus. Karena itu konservasi harus dilakukan secara berkelanjutan,” jelasnya.
Baca Juga : Kunjungan Media Sarawak ke Kalbar Perkuat Promosi Pariwisata dan Investasi
Ia juga menyoroti potensi kawasan Paloh, termasuk Pantai Temajuk yang memiliki garis pantai 63 kilometer dan dikenal sebagai habitat penyu sekaligus destinasi wisata yang menjanjikan. Namun masih terdapat kendala infrastruktur, terutama telekomunikasi dan listrik.
Pantai Paloh merupakan salah satu lokasi pendaratan penyu terbesar di Indonesia. Populasinya kini terancam akibat perubahan iklim, polusi, dan aktivitas manusia.
Program pelepasan tukik ini diharapkan meningkatkan kesadaran publik serta mendorong pemerintah memperkuat kawasan konservasi pesisir.
Ribuan tukik yang berjalan menuju laut menjadi simbol harapan baru bagi keberlanjutan ekosistem pesisir Kalbar. Melalui kegiatan ini, Nasdem Kalbar menegaskan bahwa politik harus memberi manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat. (ndo)
