BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan pemerintah pusat dalam memperkuat program pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini disampaikan dalam kegiatan Mikro Desk On The Street (MikroDOTS) yang digelar Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemkot Pontianak, Minggu (23/11/2025), di area Car Free Day Jalan Ahmad Yani.
MikroDOTS merupakan wadah yang memfasilitasi UMKM dalam mengakses lembaga pembiayaan, layanan perizinan, sertifikasi, hingga legalitas usaha. Sejumlah lembaga seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, dan perangkat daerah terkait hadir langsung memberikan pendampingan kepada para pelaku usaha. Sejumlah UMKM bahkan mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara langsung pada lokasi kegiatan.
Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menjelaskan bahwa MikroDOTS dirancang untuk mempertemukan UMKM dengan lembaga pembiayaan dan pihak-pihak yang memiliki kewenangan dalam pemberian perizinan maupun sertifikasi. Kegiatan ini juga diisi dengan pelatihan digital serta melibatkan penyandang disabilitas sebagai bentuk komitmen pemerintah terhadap inklusivitas.
“Kita tidak ingin tercipta kesan bahwa UMKM berjalan sendiri dan pemerintah berjalan sendiri. Dengan pola seperti ini, semuanya menjadi cair. Pemerintah adalah bagian dari proses tumbuh kembangnya UMKM,” ujarnya usai mengikuti Jalan Sehat yang menjadi rangkaian kegiatan MikroDOTS.
Maman memberikan apresiasi kepada Pemprov Kalbar dan Pemkot Pontianak atas dukungan penuh terhadap terselenggaranya acara tersebut. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui UMKM.
“Tanpa dukungan Pak Wali Kota dan Pak Gubernur, acara ini tidak mungkin terlaksana. Pemerintah pusat, provinsi, dan kota harus berjalan bersama dalam menumbuhkan UMKM,” katanya.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan bahwa Pemkot Pontianak terus memberikan ruang bagi UMKM untuk berkembang melalui program-program sinergi dengan pemerintah pusat. Ia mengungkapkan bahwa pada 2026 Pemkot telah menyiapkan sejumlah program pemberdayaan untuk mendukung UMKM di berbagai sektor.
“Program pemerintah untuk UMKM di tahun 2026 cukup banyak. Kita terus memberikan pelatihan, pemberdayaan, dan dukungan pemasaran. Selain itu, kita juga bersinergi untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi para pelaku UMKM,” jelasnya.
Baca Juga : Delegasi ACQUIN dari Jerman Apresiasi Pontianak dan Dukung Akreditasi Internasional Untan
Edi mengakui bahwa ketersediaan ruang usaha masih menjadi tantangan yang sering dihadapi, terutama bagi pedagang kaki lima (PKL). Menurutnya, penataan ruang usaha harus dilakukan tanpa mengganggu ketertiban kota, tetapi tetap memberikan peluang usaha bagi masyarakat.
“Masalah utama yang sering muncul adalah soal tempat. UMKM, terutama para PKL, kadang menggunakan ruang publik. Karena itu, kita harus terus bersinergi agar kota tetap rapi dan tertib serta UMKM terus berjalan,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa Pemkot Pontianak membuka ruang kerja sama untuk pemanfaatan lokasi-lokasi yang memungkinkan digunakan secara legal dan tertata guna menunjang kegiatan UMKM.
“Kita ingin bekerja sama memanfaatkan ruang-ruang yang memang bisa digunakan untuk kegiatan UMKM seperti di kawasan Pasar Tengah,” tutupnya. (ndo)
