BERIKABARNEWS l PONTIANAK — Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menegaskan bahwa kerukunan masyarakat multietnis hanya dapat terwujud apabila seluruh elemen bangsa menjunjung tinggi nilai kebenaran, bukan membela suku atau kelompok tertentu.
Penegasan tersebut disampaikan Bahasan saat membuka puncak peringatan Hari Lahir Yayasan Kerukunan Orang Madura (YAKORMA) XIII Kalimantan Barat yang digelar di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Pontianak, Sabtu (20/12/2025).
Bahasan menyebut, Kota Pontianak merupakan miniatur Indonesia dengan tingkat keberagaman etnis yang sangat tinggi. Sedikitnya terdapat 24 etnis yang hidup berdampingan secara harmonis dan tergabung dalam Paguyuban Merah Putih.
Menurutnya, keberadaan paguyuban tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas sosial serta mempercepat penyelesaian berbagai persoalan di tengah masyarakat.
“Berbagai persoalan, baik kriminalitas, kenakalan remaja, maupun isu yang berpotensi menimbulkan konflik antarsuku, alhamdulillah dapat diselesaikan dengan cepat melalui musyawarah,” ujar Bahasan.
Pentingnya Memahami Esensi Beragama dan Berbudaya
Dalam kesempatan itu, Bahasan mengajak seluruh masyarakat untuk memahami esensi beragama dan berbudaya dalam kehidupan bermasyarakat. Ia menegaskan bahwa setiap pemeluk agama berhak meyakini agamanya sebagai yang terbaik, tanpa harus merendahkan keyakinan orang lain.
Namun yang lebih penting, lanjutnya, adalah bagaimana nilai-nilai agama dan budaya tersebut tercermin dalam perilaku sehari-hari.
“Jika kita berlomba-lomba menunjukkan perilaku terbaik kepada semua agama dan semua suku, insya Allah Kalimantan Barat, khususnya Kota Pontianak, akan tetap rukun dan damai,” katanya.
Sebagai Pembina YAKORMA Kota Pontianak, Bahasan yang juga berlatar belakang suku Madura menekankan bahwa identitas suku tidak boleh dijadikan alasan untuk membenarkan kesalahan.
Menurutnya, yang harus dibela adalah kebenaran, bukan asal-usul suku atau kelompok.
“Bukan berarti yang salah harus diinjak-injak, tetapi dibina agar kembali ke jalan yang benar,” tegasnya.
Baca Juga : Musorkot KONI Kota Pontianak Resmi Dibuka, Bahasan Tekankan Sinergi demi Prestasi Atlet
Bahasan juga menegaskan komitmen Pemerintah Kota Pontianak untuk terus mengayomi seluruh elemen masyarakat tanpa membedakan suku dan agama. Pemkot, kata dia, telah memperkuat berbagai instrumen kerukunan seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Tim Kewaspadaan Dini, serta sinergi dengan aparat keamanan.
Memasuki periode kedua kepemimpinan bersama Wali Kota Pontianak, Bahasan berharap ruang silaturahmi dan dialog lintas budaya dapat dimaksimalkan, setelah sebelumnya terbatas akibat pandemi COVID-19.
“Pemerintah harus hadir memberikan rasa keadilan agar tidak terjadi kesenjangan. Kerukunan adalah modal utama membangun Pontianak yang aman dan damai,” pungkasnya. *
Prokopim
