BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat resmi mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada 7 hingga 9 Desember 2025. BMKG menyampaikan bahwa intensitas hujan berpotensi meningkat tajam dan dapat menimbulkan dampak di berbagai wilayah Kalimantan Barat.
Kepala Pusat Data dan Informasi BMKG Kalbar menjelaskan bahwa peningkatan curah hujan disebabkan oleh tiga faktor utama, yaitu gangguan gelombang atmosfer tropis Equatorial Rossby, fenomena Cold Surge atau seruak dingin, serta pola siklonik yang terbentuk di wilayah Kalimantan Barat. Kombinasi ketiganya berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang.
Selain hujan intens, potensi pasang air laut maksimum juga diperkirakan terjadi di wilayah pesisir Kalbar akibat fase Perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi dan kondisi Bulan Purnama. BMKG menyebut, gabungan hujan lebat dan pasang tinggi tersebut dapat memicu banjir rob dan mengganggu aktivitas masyarakat.
BMKG melaporkan bahwa curah hujan tinggi berpotensi terjadi di hampir seluruh wilayah Kalbar, mencakup Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, Kubu Raya, Kota Pontianak, Mempawah, Singkawang, Bengkayang, Sambas, Landak, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu. Untuk puncak pasang air laut, Kota Pontianak diprediksi mengalami pasang tertinggi pada pukul 09.00 hingga 11.00 WIB dengan ketinggian sekitar 1,8 meter, sementara wilayah Kendawangan diperkirakan mencapai 1,9 meter pada pukul 10.00 hingga 12.00 WIB.
Pembaruan Peringatan Dini Cuaca yang dirilis BMKG pada 8 Desember 2025 juga menyebutkan bahwa hujan sedang hingga lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang masih berpotensi terjadi hingga pukul 11.30 WIB di beberapa wilayah seperti Sambas, Sanggau, Bengkayang, Landak, dan Kota Singkawang.
Baca Juga : Wali Kota Ingatkan Warga Waspada Potensi Banjir Rob dan Cuaca Ekstrem
Selain potensi banjir, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap mewaspadai risiko kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di beberapa wilayah pada 10 dan 14 Desember 2025, meskipun sedang berlangsung musim hujan. Kondisi atmosfer tertentu dapat meningkatkan kemudahan penyebaran api.
Untuk wilayah perairan, BMKG mencatat adanya potensi gelombang tinggi antara 1,25 hingga 2,50 meter di Perairan Ketapang, Perairan Kayong Utara, Selat Karimata bagian utara dan selatan, dan sejumlah perairan pesisir Kalbar lainnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi resmi, meningkatkan kewaspadaan, serta menghindari aktivitas berisiko selama cuaca ekstrem berlangsung. *
Sumber :
BMKG Kalbar
