Cloudflare Selesaikan Gangguan Terkait Mitigasi Celah React

Logo Cloudflare perusahaan infrastruktur web global. (x.com/CloudflareSys)

BERIKABARNEWS l – Cloudflare, perusahaan infrastruktur web global, memastikan bahwa layanan mereka telah kembali normal setelah mengalami gangguan singkat (minor outage) pada Jumat (5/12/2025). Insiden tersebut sempat mengganggu akses pengguna ke sejumlah platform besar, termasuk Coinbase dan chatbot kecerdasan buatan Claude AI milik Anthropic.

Gangguan terjadi mulai pukul 08.47 hingga 09.13 GMT. Cloudflare menegaskan bahwa outage tersebut bukan akibat serangan siber, melainkan dampak perubahan internal pada sistem firewall untuk memitigasi kerentanan keamanan terbaru.

“Perubahan tersebut diterapkan oleh tim kami untuk membantu mitigasi kerentanan industri yang diungkapkan minggu ini pada React Server Components,” tulis Cloudflare dalam pernyataan resminya.

Saham Cloudflare sempat turun hingga 4,5 persen pada perdagangan premarket usai laporan gangguan tersebar luas. Kejadian ini muncul kurang dari satu bulan setelah outage besar sebelumnya yang berdampak pada ribuan platform internet, termasuk X dan ChatGPT, sehingga memicu kembali kekhawatiran pasar digital global.

Baca Juga : Microchip Tingkatkan Proyeksi Penjualan dan EPS, Saham Naik 2,3%

Mitigasi Celah React dan Pemulihan Layanan

Kerentanan pada aplikasi React—framework yang banyak dipakai dalam pengembangan antarmuka pengguna—baru diumumkan pada Rabu lalu. Celah tersebut berpotensi membuka ruang bagi eksekusi kode berbahaya tanpa autentikasi.

Cloudflare menegaskan bahwa pemulihan sistem telah selesai. Coinbase dan Claude AI juga memastikan bahwa layanan mereka telah kembali beroperasi normal.

Data dari Downdetector mencatat laporan outage mencapai hampir 2.000 pengaduan sebelum menurun drastis menjadi sekitar 120 laporan pada pukul 11.10 GMT.

Lonjakan outage dalam beberapa bulan terakhir kembali memunculkan perdebatan tentang tingginya ketergantungan global pada segelintir vendor keamanan dan infrastruktur web. Kondisi ini dianggap meningkatkan risiko ketika terjadi gangguan pada satu titik kegagalan (single point of failure).

Sebelumnya, insiden serupa terjadi pada layanan cloud Amazon pada Oktober lalu sehingga membuat ribuan situs web tidak dapat diakses. Gangguan global juga sempat terjadi tahun sebelumnya yang dipicu masalah pada perusahaan cybersecurity CrowdStrike dan Microsoft. *

 

Sumber :

Reuters

Oracle Tunda Pusat Data AI untuk OpenAI, Saham Turun Hampir Rp80 Triliun

BERIKABARNEWS l NEW YORK – Upaya Oracle Corp....

Ilustrasi - Oracle menunda pembangunan pusat data AI untuk OpenAI hingga 2028. (Ist)

Rivian Luncurkan Chip Autonomy Processor, Perkuat Ambisi Kendaraan Swakemudi

BERIKABARNEWS l – Rivian Automotive resmi memperkenalkan chip...

Ilustrasi chip Rivian Autonomy Processor sebagai teknologi pendukung kendaraan swakemudi Level 4. (unsplash.com/@anldrms)

OpenAI Perkenalkan GPT-5.2, Model AI yang Makin Cerdas dan Efisien

BERIKABARNEWS l – OpenAI secara resmi meluncurkan model...

Ilustrasi - OpenAI meluncurkan GPT-5.2. (unsplash.com/@andrewtneel)

Adobe Permudah Kreator dengan Integrasi Aplikasi ke ChatGPT

BERIKABARNEWS l – Adobe resmi mengintegrasikan tiga aplikasi...

Adobe mengintegrasikan Photoshop, Adobe Express, dan Acrobat ke ChatGPT. (adobe.com)

Tiongkok dan Brasil Perkuat Riset Antariksa Lewat Pembangunan Laboratorium Bersama

BERIKABARNEWS l – Tiongkok dan Brasil semakin memperkuat...

Ilustrasi kolaborasi riset antariksa Tiongkok dan Brasil melalui pembangunan laboratorium bersama untuk teknologi astronomi dan eksplorasi ruang angkasa. (freepik.com/author/freepik)

Tiga Pelanggaran Berat! X Didenda Uni Eropa Rp2 Triliun

BERIKABARNEWS l – Regulator Uni Eropa resmi menjatuhkan...

Pejabat Komisi Eropa mengumumkan sanksi Rp2 triliun terhadap platform X milik Elon Musk terkait pelanggaran Digital Services Act. (freepik.com/author/starline)

berita terkini