BERIKABARNEWS l PONTIANAK- Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat terus berupaya mendukung visi besar Pariwisata Emas 2045.
Lewat visi ini menargetkan Indonesia menjadi destinasi wisata utama dunia dengan fokus pada pembangunan infrastruktur, penguatan sumber daya manusia, dan keberlanjutan.
Dukungan itu dibuktikan dengan gelaran Dialog Interaktif Menuju Pariwisata Emas 2045 Kalimantan Barat, yang diinisasi oleh Disporapar Kalbar, bertempat di Desa Wisata Kampung Caping, Pontianak, pada Selasa (21/10).
Kegiatan ini menghadirkan Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari, yang secara langsung memaparkan arah pembangunan pariwisata Kalimantan Barat dalam menyongsong visi Pariwisata Emas 2045.
Pariwisata Emas ini merujuk pada dua hal.
Pertama, mengacu pada visi “Pariwisata Emas 2045” Indonesia, yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata utama dunia dengan fokus pada pengembangan infrastruktur, sumber daya manusia, dan keberlanjutan.
Kedua, istilah ini juga dapat merujuk pada sistem manajemen lingkungan “EMAS” atau Eco-Management and Audit Scheme, yaitu standar pariwisata berkelanjutan yang diterapkan di Eropa untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas wisata dan kelestarian lingkungan.
Windy menyampaikan lewat kegiatan ini juga sejalan dengan upaya menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata utama dunia, dengan fokus pada penguatan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM pariwisata, serta pengembangan desa wisata berbasis potensi lokal.
“Melalui dialog interaktif ini, kita harapkan lahir berbagai gagasan inovatif dan kolaboratif untuk memajukan sektor pariwisata Kalimantan Barat menuju masa depan yang berdaya saing, berkelanjutan, dan berwawasan global,” harap Windy.
Lewat dialog ini juga sebagai langkah nyata yang dilakukan Disporapar Kalbar untuk mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan. Dikatakannta bahwa pada sektor industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition ) juga menjadi salah satu contoh nyata kolaborasi lintas sektor yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
“Dengan adanya industri MICE ini dapat menjadi salah satu starategi untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Sehingga mendukung pengembangan menuju pariwisata emas 2045,”ujarnya.

Baca Juga : Pariwisata Kalbar Bangkit, Jumlah Kunjungan Wisatawan Meningkat
Melalui industri MICE, diharapkan muncul strategi efektif dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mampu mendorong tercapainya target Pariwisata Emas 2045.
“Kita ingin kegiatan seperti ini menjadi wadah kita semua untuk bertukar gagasan, memperkuat sinergi antar pelaku pariwisata, serta menumbuhkan inovasi dalam menghadirkan pariwisata Kalimantan Barat yang maju, berdaya saing, dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045,”ujar Windy.
Windy juga menekankan pentingnya kolaborasi Hexahelix untuk Membangun Citra dan Identitas “Wisata Emas Kalbar” sebagai wajah pariwisata daerah.
Selain itu, diujung acara Kadisporapar Kalbar Windy Prihastari juga memberikan Apresiasi Anugerah Desa Wisata (ADWI) kepada Desa Batu Lintang Sui Ulik Kabupaten Kapuas Hulu, Desa Jagoi Babang Bengkayang.
Acara juga dihadiri perwakilan OPD Pemprov Kalbar, pegiat pariwisata dan perwakilan pemuda Kalbar. (ndo)