BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Gerakan Pangan Murah (GPM) kembali digelar di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) sebagai upaya konkret pemerintah menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan sekaligus memperingati Hari Pangan Sedunia 2025.
Kegiatan yang dipusatkan di Halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar ini secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, pada Jumat (17/10/2025).
GPM menjadi sarana bagi masyarakat untuk memperoleh bahan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau, sekaligus memperkuat komitmen dalam mewujudkan ketahanan pangan yang merata di seluruh daerah.
Masyarakat Antusias Belanja Kebutuhan Pokok
Sejak pagi, ratusan masyarakat memadati lokasi untuk membeli beras, minyak goreng, gula, telur, sayur, daging, dan produk pangan lokal dengan harga di bawah pasar. Antusiasme masyarakat mendapat apresiasi langsung dari Wagub Krisantus.
“Manfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau. Ini adalah bentuk nyata kehadiran pemerintah bagi masyarakat Kalbar,” ujarnya.
Selain kebutuhan pokok, produk UMKM lokal juga dipasarkan sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku usaha daerah.
Hari Pangan Sedunia 2025: Aksi Nyata, Bukan Seremonial
Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-45 yang jatuh pada 16 Oktober menjadi momentum penting untuk mengingatkan bahwa ketahanan pangan adalah fondasi kesejahteraan.
Tahun ini, tema global yang diusung FAO adalah “Bergandengan Tangan untuk Pangan yang Lebih Baik dan Masa Depan yang Lebih Baik.”
“Bergandengan tangan berarti semua pihak — pemerintah, petani, nelayan, pelaku usaha, akademisi, ormas, hingga konsumen — harus berperan aktif membangun sistem pangan yang sehat dan berkeadilan,” tegas Krisantus.
Menekan Inflasi dan Perkuat Kemandirian Pangan
Wagub menegaskan bahwa Gerakan Pangan Murah adalah langkah strategis untuk:
- Membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok,
- Menekan laju inflasi daerah,
- Menguatkan kemandirian pangan lokal.
Program ini tidak hanya digelar di Pontianak, tetapi akan diperluas hingga ke seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Barat.
“Kalbar wilayahnya sangat luas, sehingga GPM harus menjangkau hingga pelosok,” jelasnya.
Baca Juga : Pemprov Kalbar dan KPK Perkuat Pencegahan Korupsi Lewat Pemberdayaan PAKSI
Tantangan Distribusi Pangan di Kalbar
Krisantus menyebut Kalbar memiliki luas wilayah 1,11 kali Pulau Jawa, namun hanya terdiri dari satu provinsi dan 14 kabupaten/kota. Kondisi ini menimbulkan tantangan logistik dan distribusi pangan.
“Karena itulah kolaborasi semua level pemerintahan sangat dibutuhkan,” katanya.
Pemerintah Komitmen Lanjutkan GPM Secara Berkelanjutan
Wagub menegaskan bahwa GPM bukan sekadar acara tahunan, melainkan gerakan nyata untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
“Pemerintah akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak agar pangan tetap tersedia dan terjangkau bagi semua,” tutupnya.
Gerakan Pangan Murah Kalbar 2025 menjadi simbol kebersamaan dan kepedulian, bahwa mewujudkan pangan yang lebih baik bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab seluruh masyarakat. *
MC Kalbar/InfoPublik.id