BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelar Gerakan Gotong Royong Massal Nasional secara serentak di enam kecamatan pada Sabtu, 20 September 2025. Kegiatan bersih-bersih ini bertepatan dengan peringatan World Cleanup Day (WCD) yang diikuti lebih dari 200 negara.
Wali Kota Edi Rusdi Kamtono mengajak seluruh masyarakat turut berpartisipasi dalam aksi tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.
“Gotong royong membersihkan lingkungan adalah budaya kita. Dengan bersama-sama, kita bisa wujudkan Pontianak yang bersih dari sampah sekaligus mendukung target nasional Indonesia Bersih 2029,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).
Dukung Target Indonesia Bersih 2029
Tahun ini, World Cleanup Day mengusung tema “Menuju Indonesia Bersih 2029”, selaras dengan target pemerintah untuk menuntaskan pengelolaan sampah pada 2029.
Di Pontianak, kegiatan bersih-bersih juga dilaksanakan di sekolah sejak 15 September hingga 15 Oktober 2025. Para pelajar diajak memilah sampah organik, anorganik, dan residu, lalu melaporkannya melalui sistem digital.
“Sampah organik akan diolah menjadi kompos, anorganik disalurkan ke bank sampah, sedangkan residu dibawa ke TPA Batu Layang,” jelas Edi.
Baca Juga : Pemerintah Kota Pontianak Salurkan 10 Ribu Benih Ikan ke Kelompok Pembudidaya

Titik Gotong Royong di Enam Kecamatan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Syarif Usmulyono, menuturkan kegiatan ini melibatkan komunitas lingkungan, dunia usaha, bank sampah, hingga pengepul.
Berikut titik kumpul gotong royong massal:
- Pontianak Barat: Halaman Kantor Kecamatan Pontianak Barat
- Pontianak Kota: Halaman SMAN 8, Jalan Ampera
- Pontianak Utara: Halaman SDN 10 Pontianak Utara, Jalan Selat Sumba
- Pontianak Tenggara: Komplek Pesona Dewata, Jalan Paris Haji Husein II
- Pontianak Selatan: Pos Keamanan, Jalan Karna Sosial
- Pontianak Timur: Jalan Panglima Aim Gang Semerangkai (Masjid Baitul Makmur)
“Lokasi tersebut kami pilih agar mudah diakses warga dan menjadi pusat koordinasi gotong royong. Dari titik kumpul ini, warga akan bergerak membersihkan lingkungan sekitar,” katanya.
Pantauan Digital dan Dukung Adipura
Setiap titik akan dipantau dengan sistem pelaporan digital. Sampah yang dikumpulkan wajib dipilah minimal tiga jenis dan ditimbang sebelum dilaporkan secara nasional.
“Data itu akan dihimpun untuk dilaporkan secara nasional. Dari situ kita dapat mengukur kontribusi Pontianak terhadap gerakan global ini,” jelas Usmulyono.
Aksi ini juga mendukung program Adipura, dengan target minimal lima persen warga Pontianak terlibat langsung.
“Target ini bukan sekadar angka, tapi simbol kesadaran lingkungan yang tumbuh menjadi gerakan massal,” tambahnya.
Usmulyono berharap kegiatan ini menjadi awal perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah.
“Harapan kami, gotong royong ini tidak berhenti pada kegiatan serentak, melainkan menjadi kebiasaan harian. Jika warga terbiasa memilah dan mengelola sampah dengan benar, beban TPA akan berkurang signifikan,” tutupnya. (ndo)
Sumber : Prokopim