BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat dr. Harisson membuka kegiatan Mini Expo dan Seminar Perkoperasian yang berlangsung di Halaman Kantor Dinas Koperasi dan UKM Kalbar, Rabu (24/9). Acara ini digelar dengan tujuan mewujudkan koperasi dan UMKM yang modern, berdaya saing, serta mendorong peningkatan rasio kewirausahaan di daerah.
UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Kalbar
Harisson menekankan bahwa koperasi, UMKM, dan kewirausahaan merupakan salah satu pilar utama perekonomian daerah. Keberadaan UMKM tidak hanya menjadi sumber penggerak ekonomi rakyat, tetapi juga wadah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.
“Koperasi, UMKM, dan kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan perekonomian daerah. Melalui kegiatan seperti Mini Expo ini, kita berharap penjualan dan kesadaran merek produk UMKM semakin meningkat. Jaringan usaha dan investor akan semakin luas, dan pelaku UMKM juga bisa mendapatkan umpan balik langsung dari konsumen untuk terus mengembangkan kualitas produk mereka,” jelas Harisson.
Mini Expo Jadi Ajang Strategis untuk UMKM
Ia menambahkan, Mini Expo ini bukan sekadar ajang pameran, melainkan sarana strategis untuk mempertemukan pelaku UMKM dengan pembeli besar maupun mitra usaha potensial.
“Mini Expo ini memamerkan berbagai produk UMKM Kalbar. Harapan kita, para pelaku UMKM dapat bertemu dengan pembeli skala besar maupun pengusaha yang bisa membantu memasarkan produk mereka hingga masuk ke toko-toko retail. Ini merupakan kesempatan emas yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” tambahnya.
Baca Juga : Gubernur Kalbar Dorong Transparansi Keuangan Daerah
Harisson juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak. Pada gelaran ini hadir sejumlah perusahaan dan lembaga keuangan seperti Bank Kalbar, PT BAI, dan Askrindo yang memberikan pembinaan serta dukungan pembiayaan.
“Kita menghadirkan inkubator usaha dan membuka akses pembiayaan berskala kecil hingga menengah. Ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan UMKM Kalbar agar bisa berkembang lebih cepat dan lebih kuat,” ungkap Harisson.
Tantangan UMKM Kalbar: Alat Produksi dan Packaging
Namun demikian, ia menyoroti tantangan yang masih dihadapi UMKM, terutama soal alat produksi. Banyak pelaku UMKM di Kalbar masih harus mendatangkan mesin pengemasan dari Pulau Jawa.
“Kita tahu banyak pelaku UMKM kita masih harus memesan mesin packaging dari luar daerah, ini tentu menjadi beban tambahan, baik dari sisi biaya maupun waktu. Karena itu, kami Pemprov Kalbar ke depannya akan berusaha menyediakan rumah produksi atau fasilitas mesin packaging di daerah. Dengan begitu, UMKM tidak perlu lagi jauh-jauh ke Jawa untuk mengemas produk mereka,” tutup Harisson.
Usai membuka acara, Sekda Harisson didampingi Direktur Utama Bank Kalbar beserta jajaran Pemerintah Provinsi Kalbar meninjau satu per satu stand UMKM yang memamerkan produk unggulan daerah.
Dalam kunjungan tersebut, ia menyapa para pelaku usaha, menanyakan proses produksi, hingga strategi pemasaran yang dilakukan. Suasana penuh keakraban, ketika Sekda berdialog langsung dengan para pelaku UMKM yang antusias menyampaikan kendala maupun harapan mereka. (ndo)