BERIKABARNEWS l — Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempersiapkan generasi muda sebagai pilar utama Indonesia Emas 2045 melalui tiga strategi terpadu: peningkatan gizi, perlindungan digital, dan penguatan karakter budaya.
Langkah strategis ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Menkomdigi), Meutya Hafid, dalam kunjungan kerja di Pura Mangkunegaran, Solo, Sabtu (4/10/2025).
“Generasi muda adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045. Mereka harus sehat, cerdas, dan berkarakter unggul,” ujar Meutya Hafid.
Perlindungan Digital Anak Diperkuat Lewat PP TUNAS
Dalam aspek perlindungan digital, pemerintah telah mengambil langkah tegas dengan memberlakukan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS).
Regulasi ini mewajibkan seluruh platform digital menerapkan sistem perlindungan bagi anak-anak dari paparan konten berbahaya.
Menurut Menkomdigi, PP TUNAS mengatur tiga kewajiban utama bagi penyelenggara platform digital, yaitu:
- Penyediaan filter konten berbahaya.
- Verifikasi usia pengguna.
- Kontrol orang tua (parental control).
“Anak-anak berhak tumbuh aman, sehat, dan terlindungi. Ruang digital harus menjadi tempat yang ramah dan positif bagi mereka,” tegas Meutya.
Teknologi Digital Berjalan Seiring Gizi dan Budaya
Selain perlindungan digital, pemerintah juga mengintegrasikan kebijakan peningkatan gizi anak melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG).
Menkomdigi memastikan bahwa informasi mengenai kedua program ini akan disajikan secara mudah dipahami melalui platform digital, agar masyarakat luas dapat mengaksesnya dengan cepat.
Namun, Meutya menekankan pentingnya keseimbangan antara kemajuan teknologi dan pelestarian budaya.
“Ruang digital tidak boleh mendominasi seluruh kehidupan anak. Mereka tetap harus bersentuhan dengan budaya dan pengalaman nyata. Contohnya, Mangkunegaran dapat menjadi ruang belajar bagi generasi muda untuk mengenal akar budaya bangsa,” jelasnya.
Baca Juga : Nezar Patria: Strategi 3Go Jadi Kunci Sukses UMKM di Era Digital
Budaya Jadi Pilar Pembentuk Karakter Bangsa
Menurut Meutya, penguatan budaya merupakan bagian dari mandat Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), yang tidak hanya berfokus pada tata kelola ruang siber, tetapi juga menjadikannya medium penyebaran nilai-nilai budaya bangsa.
Melalui program literasi digital, konten positif, dan kolaborasi dengan lembaga budaya, pemerintah berupaya menyeimbangkan percepatan teknologi dengan pelestarian identitas nasional.
“Dengan demikian, anak-anak tidak hanya terlindungi secara digital, tetapi juga tumbuh dengan karakter kuat — mencintai tanah air, menghormati kearifan lokal, dan menjunjung nilai kebangsaan,” pungkas Menkomdigi.
Menuju Generasi Emas yang Sehat, Aman, dan Berbudaya
Program lintas sektor yang melibatkan Kemkomdigi, Kemenkes, dan Kemendikbudristek ini menjadi bagian integral dari peta jalan Indonesia Emas 2045.
Sinergi ini memastikan bahwa pembangunan manusia Indonesia tidak hanya berorientasi pada teknologi dan ekonomi, tetapi juga pada gizi, perlindungan, dan budaya sebagai fondasi karakter bangsa.*
InfoPublik.id