BERIKABARNEWS l SINGKAWANG – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Jalan Bandara Singkawang semakin meluas dan dikhawatirkan mengganggu operasional Bandara Singkawang. Pemerintah Kota Singkawang bersama Forkopimda turun langsung meninjau lokasi dan mengambil langkah cepat untuk menangani kebakaran yang telah terjadi selama beberapa hari terakhir.
Peninjauan dilakukan pada Sabtu, 26 Juli 2025, dipimpin langsung oleh Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, didampingi Wakil Wali Kota Muhammadin, serta jajaran TNI, Polri, dan BPBD Kota Singkawang. Tim pemadam gabungan dari BPBD, BPKS, dan Damkar Satpol PP dikerahkan ke sejumlah titik api, khususnya di Jalan Bandara Jembatan 10 dan akses alternatif menuju bandara.
“Kebakaran di sekitar jalan bandara ini terus meningkat. Kami akan membangun parit untuk membatasi penyebaran api,” ujar Tjhai Chui Mie di lokasi kebakaran.
Langkah Cepat: Pembuatan Parit dan Sumur Bor
Parit yang dibangun akan diisi air sebagai pembatas alami, mencegah api merembet ke area lain yang rawan terbakar. Pemkot juga mempercepat pembangunan sumur bor untuk memastikan ketersediaan air bagi tim pemadam, mengingat sulitnya akses ke sumber air di wilayah terdampak.
Usulan Water Bombing ke Pemerintah Pusat
Untuk memaksimalkan pemadaman, Wali Kota Tjhai Chui Mie mengusulkan bantuan water bombing kepada pemerintah pusat. Bantuan ini dinilai penting agar karhutla bisa segera dikendalikan dan tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Singkawang.
“Kami berharap water bombing segera dikirimkan, supaya api bisa cepat padam dan penerbangan tidak terganggu,” ungkapnya.
Pengawasan dan Edukasi Masyarakat Diperketat
Di samping penanganan teknis, Pemkot Singkawang juga memperketat pengawasan terhadap aktivitas masyarakat, khususnya terkait larangan membakar lahan di musim kemarau. Camat dan Forkopimcam diinstruksikan untuk melakukan patroli dan sosialisasi secara intensif.
“Semua pihak harus aktif menjaga lingkungan. Jangan sampai ada yang membakar lahan, karena dampaknya sangat besar di musim kemarau ini,” tegas Wali Kota Tjhai Chui Mie.
Pemkot menekankan pentingnya edukasi publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah terjadinya karhutla secara berulang. (ing)
Sumber : MC Singkawang