BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, mengapresiasi kinerja Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di Kota Pontianak. Ia menyebut layanan tersebut sebagai contoh praktik baik yang dapat menjadi rujukan nasional dalam pengelolaan data kesejahteraan sosial dan penyaluran bantuan yang tepat sasaran.
Gus Ipul menegaskan, akurasi data kesejahteraan sosial merupakan kunci utama agar program perlindungan dan bantuan sosial benar-benar menjangkau masyarakat yang membutuhkan.
“Data itu sangat dinamis. Setiap hari ada yang lahir, wafat, menikah, atau pindah tempat. Karena itu, akurasi data sangat ditentukan oleh pemutakhiran yang dilakukan di lapangan. Ujung tombaknya ada di Puskesos, kader sosial, pendamping, petugas SLRT, hingga RT dan RW,” ujarnya usai meninjau Puskesos di Kantor Lurah Sungai Jawi Luar, Rabu (22/10/2025).
Dukung Kebijakan Satu Data Indonesia
Mensos menjelaskan, kebijakan pemutakhiran data ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang akurasi data kesejahteraan sosial. Pemerintah, kata Gus Ipul, kini berkomitmen menerapkan Satu Data Indonesia yang mengintegrasikan seluruh data dari daerah dan kementerian, kemudian diverifikasi dan divalidasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
“Kita tidak bisa lagi berjalan sendiri-sendiri. Tidak boleh ada ego sektoral. Semua data harus terintegrasi agar bantuan sosial dan program pemberdayaan benar-benar tepat sasaran,” tegasnya.
Pontianak Jadi Contoh Nasional
Gus Ipul juga memberikan apresiasi terhadap Pemerintah Kota Pontianak yang telah melanjutkan dan memperkuat program Kementerian Sosial sejak tahun 2019.
“Saya melihat sendiri bagaimana teman-teman di Pontianak bekerja dengan baik melayani aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Ini praktik baik yang akan kami duplikasi di daerah lain,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah Kementerian Sosial dalam memperkuat integrasi data kesejahteraan sosial.
“Bantuan sosial merupakan tahap awal untuk memberikan perlindungan dasar bagi warga. Setelah itu, kami dorong masyarakat agar bisa mandiri secara ekonomi melalui program pemberdayaan,” jelas Edi.
Ia menambahkan, kolaborasi antara Pemkot Pontianak dan Kemensos akan memperkuat dampak program sosial di lapangan. Dengan basis data yang sama, penyaluran bantuan dan pemberdayaan menjadi lebih efektif dan terukur.
“Prinsipnya, kami ingin program pemerintah kota dan Kementerian Sosial saling memperkuat agar masyarakat merasakan manfaat nyata dari sinergi tersebut,” tambahnya.

Baca Juga : Ziarah Makam Kesultanan, Wujud Penghormatan Pendiri Pontianak
12 Puskesos Aktif di Pontianak
Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak, Trisnawati, menyampaikan bahwa layanan Puskesos di Pontianak terus berkembang.
“Awalnya hanya dua Puskesos, di Siantan Hulu dan Sungai Jawi Luar. Sekarang sudah ada 12 Puskesos yang tersebar di enam kecamatan,” ungkapnya.
Pendanaan program Puskesos bersumber dari APBD 2025, dengan dukungan tambahan anggaran operasional dari Wali Kota. Melalui perluasan layanan ini, Dinsos berharap koordinasi pusat dan daerah semakin solid, terutama dalam memperkuat pemutakhiran data serta percepatan penyaluran bantuan sosial yang tepat sasaran.
“Kami berharap langkah ini bisa memastikan masyarakat Pontianak mendapatkan haknya secara adil dan transparan,” tutup Trisnawati. (ndo)
Kominfo/Prokopim