BERIKABARNEWS l KETAPANG – Ritual sakral Naik Jurongk Tinggi digelar masyarakat adat Dayak di Kepatihan Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Rabu (8/10/2025). Tradisi sebagai wujud syukur atas hasil panen melimpah ini berlangsung khidmat dan dihadiri Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, bersama istri.
Wagub Krisantus mengapresiasi konsistensi masyarakat adat dalam melestarikan budaya. Ia menegaskan bahwa tradisi turun-temurun seperti Naik Jurongk Tinggi harus terus dijaga di tengah arus modernisasi.
“Saya berharap pelaksanaan Naik Jurongk Tinggi menjadi bentuk nyata dari pelestarian budaya. Ini harus terus dijaga dan diwariskan lintas generasi,” ujarnya.
Literasi Digital untuk Generasi Dayak
Dalam kesempatan yang sama, Krisantus menyoroti pentingnya literasi digital bagi generasi muda Dayak. Menurutnya, teknologi ibarat pedang bermata dua yang harus digunakan secara bijak.
“Di handphone kita, ada 50 persen surga, 50 persen neraka. Semua tergantung bagaimana kita menggunakannya,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa tanpa literasi digital yang baik, teknologi dapat menjerumuskan pada pelanggaran hukum dan hilangnya nilai budaya. Namun jika dimanfaatkan dengan benar, teknologi bisa menjadi sarana mempromosikan warisan leluhur.
Baca Juga : Wagub Krisantus Buka PSBD XI Ketapang: Budaya Dayak Jadi Benteng Identitas Bangsa
Jurongk: Simbol Kearifan Lokal dan Kedaulatan Pangan
Naik Jurongk Tinggi bukan sekadar seremoni adat. Jurongk, lumbung padi tradisional dari kayu ulin, menjadi simbol identitas, kedaulatan pangan, dan keberlanjutan masyarakat Dayak.
Bupati Ketapang sekaligus Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh, Alexander Wilyo, menyampaikan bahwa tradisi ini adalah wujud syukur kepada Duata (Tuhan) atas berkah hasil bumi.
“Tugas saya yang mewarisi tanggung jawab para leluhur adalah menjaga adat dan tradisi, serta menegakkannya dalam kehidupan masyarakat,” ungkap Alexander.
Wilayah adat yang dipimpinnya mencakup berbagai desa hingga perbatasan Kalimantan Tengah. Komitmen pelestarian budaya ini mendapat dukungan luas, termasuk dari Gubernur Kalbar periode 2008–2018, Cornelis, yang turut hadir dalam acara.
Pelestarian Budaya sebagai Fondasi Pembangunan
Pemerintah daerah menegaskan bahwa pelestarian budaya dan kearifan lokal seperti Naik Jurongk Tinggi menjadi fondasi penting untuk pembangunan berkelanjutan di Ketapang. Tradisi ini tidak hanya menguatkan identitas, tetapi juga mempererat kebersamaan dan ketahanan pangan masyarakat adat Dayak. *
MC Kalbar/InfoPublik.id