BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Kalbar untuk terus memperkuat langkah pengendalian inflasi daerah menjelang akhir tahun 2025. Hal ini disampaikan Sekda Harisson saat mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Nasional, yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara virtual dari Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (4/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Harisson menuturkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalbar secara aktif memantau kondisi inflasi dan memastikan koordinasi berjalan optimal antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.
“Kami terus mengikuti perkembangan inflasi dan berkoordinasi dengan kabupaten serta kota. Pemerintah daerah siap mengambil langkah cepat agar kestabilan harga dan daya beli masyarakat tetap terjaga,” tegas Harisson.
Ia menambahkan, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah daerah mewaspadai potensi kenaikan harga bahan pokok yang dapat berdampak pada inflasi daerah. Oleh karena itu, Pemprov Kalbar akan mengambil langkah antisipatif untuk menjaga ketersediaan barang serta menekan kemungkinan lonjakan harga di pasar.
“Pemantauan akan terus dilakukan secara intensif. Kami ingin memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya dengan harga yang wajar dan stabil,” ujarnya.
Baca Juga : Gubernur Ria Norsan Tegaskan Pentingnya Sinergi Lintas Sektor Hadapi Bencana di Kalbar
Pemprov Kalbar juga menerapkan sejumlah strategi dalam menjaga pengendalian inflasi daerah, antara lain memastikan pasokan bahan pokok tetap aman, menjaga agar tidak terjadi kenaikan tarif yang memberatkan masyarakat, serta memperkuat sinergi lintas sektor antara instansi pemerintah dan pihak swasta.
Langkah-langkah tersebut sejalan dengan arahan Mendagri Tito Karnavian, yang meminta seluruh kepala daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan harga menjelang akhir tahun.
Dengan sinergi dan pengawasan yang ketat, Pemerintah Provinsi Kalbar optimistis mampu menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat di tengah meningkatnya kebutuhan menjelang Nataru.
