BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Kalimantan Barat berlangsung penuh makna dan keharuan. Bertempat di Aula Garuda Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Senin (28/10/2025), upacara berlangsung khidmat dengan Gubernur Kalimantan Barat bertindak sebagai inspektur upacara. Hadir pula unsur Forkopimda Kalbar, pejabat daerah, dan perwakilan organisasi kepemudaan dari berbagai kabupaten/kota.
Dengan mengusung tema “Bersatu Menuju Indonesia Emas 2045,” peringatan tahun ini tidak sekadar menjadi ajang seremonial, tetapi juga momentum menumbuhkan semangat kebersamaan, kesehatan, serta kolaborasi lintas generasi.
Dalam kesempatan tersebut, Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar menghadirkan berbagai media sosialisasi Program Gerakan Pemuda Sehat Menuju Indonesia Emas (Gema Emas) 2045, termasuk pemutaran film dan jingle inspiratif.
Salah satu momen yang paling berkesan adalah penayangan perdana film pendek berjudul “Andai Ibu Bisa Terbang.”
Film bergenre drama-komedi edukatif ini menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya kesadaran kesehatan dan cinta keluarga, khususnya mengenai penyakit generatif yang dapat diturunkan dari orang tua kepada anak. Ceritanya ringan, namun sarat makna dan berhasil menggugah emosi penonton.
Film ini diproduksi sepenuhnya oleh talenta muda lokal Kalimantan Barat, mulai dari penulis, pemeran, hingga kru produksi. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Kalbar memiliki potensi besar di bidang seni dan perfilman daerah.

Suasana Aula Garuda mendadak haru saat film tersebut diputar. Sejumlah undangan tampak meneteskan air mata, tersentuh oleh kisah perjuangan seorang ibu dalam menghadapi ujian hidup. Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari, juga terlihat menitikkan air mata setelah larut dalam emosi film yang penuh pesan kasih sayang dan pengorbanan.

Baca Juga : Gubernur Ria Norsan Dorong Pelestarian Warisan Budaya Kalbar Lewat Anugerah Kebudayaan 2025
Produser film, Acu Tison, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya karena dipercaya menggarap karya lokal yang bernilai edukatif.
“Film ini bukan hanya tontonan, tetapi juga tuntunan bagi generasi muda. Kami ingin menginspirasi anak-anak Kalbar untuk terus berkarya dengan pesan positif,” ujarnya seusai penayangan.
Ia menambahkan, keterlibatan pemuda dalam produksi ini menjadi bukti bahwa Kalbar memiliki sumber daya kreatif yang luar biasa.
“Kami melibatkan banyak anak muda Kalbar, termasuk Bang Kamil Onte sebagai pemeran utama. Ini menunjukkan bahwa karya daerah bisa sejajar dengan produksi nasional,” lanjutnya.
Sementara itu, Kamil Onte, pemeran utama film tersebut, menyampaikan rasa haru atas sambutan hangat masyarakat.
“Peran ini membuat saya belajar tentang cinta, kesabaran, dan pengorbanan seorang ibu. Semoga film ini bisa memotivasi anak muda Kalbar untuk terus berkarya tanpa takut bermimpi besar,” tuturnya.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Kalimantan Barat tahun ini bukan hanya menjadi refleksi nasional, tetapi juga wadah bagi pemuda daerah untuk mengekspresikan karya kreatif dan menyuarakan pesan moral.
Melalui film “Andai Ibu Bisa Terbang,” nilai kemanusiaan, kasih sayang, dan semangat kebersamaan tersampaikan dengan cara yang hangat dan menyentuh. (ndo)
