BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Tradisi Robo-robo Pontianak kembali digelar untuk keempat kalinya sebagai upaya melestarikan budaya masyarakat pesisir yang telah mengakar sejak lama. Acara berlangsung di Jalan Tanjung Harapan, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, Rabu (20/8).
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, bersama jajaran Forkopimda hadir berbaur dengan masyarakat melalui tradisi duduk saprahan. Menurutnya, Robo-robo merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT sekaligus doa agar masyarakat dijauhkan dari bencana.
“Tradisi Robo-robo memiliki tiga nilai penting, yakni spiritual, ritual, dan hiburan. Karena itu, kegiatan ini dikemas dengan beragam acara positif yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Edi berharap Robo-robo ditetapkan sebagai agenda budaya tahunan Kota Pontianak karena mengandung nilai kearifan lokal, memperkuat gotong royong, serta menghadirkan kebahagiaan bagi masyarakat.
Baca Juga : https://berikabarnews.com/pontianak-gelar-tradisi-robo-robo-sepanjang-13-kilometer/
Mengusung Tema Harmoni
Tahun ini, perayaan Robo-robo mengusung tema “Robo-robo, Menjaga Tradisi Merajut Harmoni.” Ketua Panitia, Hazmi A. Razak, menjelaskan tradisi ini lahir dari keyakinan masyarakat bahwa pada hari tersebut bala atau musibah bisa turun, sehingga perlu dilakukan doa tolak bala dengan berbagi makanan kepada tetangga dan anak yatim.

Wakil Wali Kota: Momentum Perekat Kebersamaan
Di tempat berbeda, Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menghadiri perayaan Robo-robo yang digelar Forum Masyarakat Kampung Kuala Parit Nanas Peduli Sosial dan Budaya di Kecamatan Pontianak Utara.
Menurut Bahasan, Robo-robo bukan hanya sebatas tradisi, melainkan perekat harmoni antar-suku di Pontianak.
“Di kota ini ada sekitar 27 suku bangsa yang berhimpun dalam Perkumpulan Merah Putih. Meski berbeda latar belakang, kita tetap bisa hidup rukun dalam kebersamaan,” tegasnya.
Ia menambahkan, pemerintah berkomitmen memberikan perhatian yang sama pada setiap kecamatan, termasuk wilayah Pontianak Utara.
“Robo-robo menjadi momentum untuk mempererat persaudaraan, menjaga budaya, sekaligus menguatkan semangat kebersamaan,” pungkasnya. (ing)
Sumber : Pontianak.go.id