BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Produk olahan lada asal Sarawak, Malaysia, menjadi salah satu daya tarik dalam ajang Pontianak Expo International Exhibition 2025 yang digelar di Pontianak Convention Center (PCC). Perusahaan pengolah sekaligus eksportir lada Sarawak, Nang Ori, memperkenalkan berbagai produk inovatif berbasis lada hitam dan lada putih yang menarik perhatian pengunjung, termasuk Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
Managing Director Nang Ori, Awin, mengatakan perusahaannya merupakan produsen dan eksportir Bumiputera yang mengelola langsung proses penanaman, pengolahan, hingga ekspor lada Sarawak.
“Semua produk kami berbasis lada hitam dan lada putih Sarawak. Kami juga mengembangkan produk inovatif seperti kopi lada hitam, teh lada hitam, minyak urut lada hitam, serta gel lada hitam,” ujarnya usai menyambut kunjungan Wali Kota Edi Kamtono di standnya, Kamis (23/10/2025).
Menurut Awin, keikutsertaan Nang Ori dalam Pontianak Expo menjadi pengalaman perdana bagi perusahaannya, bahkan pertama kali tampil di Indonesia. Ia mengaku senang bisa memperkenalkan produk unggulan Sarawak kepada masyarakat Pontianak.
“Kami sangat gembira diberi kesempatan untuk datang ke Pontianak. Kami melihat pasar di Pontianak sangat besar dan potensial untuk kerja sama, apalagi jarak antara Kuching dan Pontianak sangat dekat, hanya menyeberang saja,” katanya.
Awin juga menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Pontianak atas dukungannya terhadap produk-produk asal Sarawak. Ia berharap melalui pameran ini dapat terjalin hubungan dagang yang lebih erat antara pelaku usaha dari Sarawak dan Pontianak.
“Produk minyak urut lada hitam kami sudah viral di Malaysia dan telah dipasarkan selama tujuh tahun. Cukup dioles atau digosok, produk ini memberikan rasa lega dan membantu meredakan pegal-pegal,” jelas Awin.


Baca Juga : 49 Inovasi Ramaikan Kompetisi Inovasi Kota Pontianak 2025
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono tertarik dengan produk kopi lada hitam buatan Nang Ori. Ia juga membeli beberapa produk, termasuk gel dan minyak urut lada hitam yang telah populer di Malaysia.
Edi mengapresiasi kehadiran pelaku usaha dari Malaysia yang berpartisipasi dalam Pontianak Expo 2025. Menurutnya, pameran berskala internasional seperti ini menjadi wadah penting untuk memperkuat hubungan ekonomi antara daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia.
“Pontianak dan Kuching memiliki kedekatan geografis dan budaya. Kehadiran produk-produk unggulan dari Sarawak seperti ini membuka peluang kerja sama perdagangan, investasi, dan pariwisata yang saling menguntungkan,” tuturnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Pontianak mendorong pelaku usaha lokal agar memanfaatkan momentum pameran internasional ini untuk memperluas jejaring bisnis, meningkatkan kualitas produk, serta menembus pasar ekspor.
“Kami berharap kegiatan ini dapat mempererat hubungan ekonomi antarnegara serumpun dan memberikan manfaat nyata bagi pelaku UMKM di Pontianak,” pungkasnya. (ndo)
