BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program-program prioritas yang belum tuntas pada masa kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Bahasan. Fokus utama pembangunan tetap diarahkan pada sektor infrastruktur, kesehatan, pendidikan, serta penanganan masalah sosial, demi mewujudkan Pontianak sebagai kota yang maju, sejahtera, representatif, dan humanis.
Hal itu disampaikan Edi usai memimpin upacara penaikan bendera Merah Putih dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Lapangan PSP Keboen Sajoek, Minggu (17/8).
Komitmen Pembangunan Kota Pontianak
Edi menegaskan, peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia harus menjadi penyemangat bagi pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat untuk bersama-sama membangun negeri.
“Alhamdulillah, pagi ini kami jajaran Pemerintah Kota Pontianak sukses menyelenggarakan upacara bendera. Momentum 80 tahun Indonesia merdeka ini harus menjadi penyemangat bagi semua pihak,” ujarnya.
Terkait adanya pengurangan alokasi anggaran dari pemerintah pusat, Edi memastikan hal tersebut tidak akan menghambat pembangunan. Pemerintah kota, lanjutnya, akan melakukan efisiensi serta lebih selektif dalam menentukan prioritas program.
“Program pembangunan tetap kita jalankan sesuai kebutuhan dengan memprioritaskan yang benar-benar mendesak dan berdampak luas. Program yang tidak menjadi kebutuhan utama akan kita tunda,” jelasnya.
Baca Juga : https://berikabarnews.com/pemkot-pontianak-bagikan-5-000-bendera-merah-putih-untuk-sambut-hut-ke-80-ri/
Perhatian untuk Veteran dan Pejuang
Selain pembangunan, Edi menegaskan perhatian kepada para pejuang dan veteran tetap menjadi bagian dari kebijakan pemerintah kota. Bentuk penghargaan tersebut diwujudkan dalam pemberian insentif, pembebasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta kemudahan akses layanan publik.
“Ini sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya kepada bangsa,” katanya.
Harapan dari Veteran
Sementara itu, salah seorang veteran, DS Mattalim (86), berharap pemerintah semakin serius memperhatikan kesejahteraan rakyat setelah 80 tahun Indonesia merdeka.
“Kita harapkan kesejahteraan rakyat betul-betul diperhatikan. Sekarang ini masih banyak pengangguran, bahkan untuk sekolah pun masih sulit,” ujarnya usai mengikuti upacara.
Mengenang masa tugasnya sebagai prajurit, Mattalim bercerita pernah bertugas keliling dari Sabang, Tanjung Pinang, Jakarta, hingga Pontianak. Selama sembilan tahun ia mengabdi di kapal perang RI, termasuk saat konfrontasi Indonesia–Malaysia di Tanjung Pinang.
Ia berpesan agar generasi penerus bangsa meneladani semangat perjuangan para pahlawan yang berjuang tanpa pamrih.
“Pejuang dahulu rela berkorban jiwa dan raga demi kemerdekaan. Kini amanah itu kami titipkan kepada generasi penerus untuk menjaga negeri dengan menegakkan keadilan, memberantas korupsi, dan mengutamakan kesejahteraan rakyat,” pesan Mattalim. (ing)
Sumber : Pontianak.go.id