BERIKABARNEWS l SINGKAWANG – Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie menegaskan pentingnya moderasi beragama sebagai fondasi utama dalam membangun kedamaian dan keharmonisan sosial di tengah masyarakat yang majemuk.
Hal itu disampaikan Tjhai Chui Mie saat membuka Seminar Nasional Moderasi Beragama bertema “Membangun Ekosistem Penguatan Moderasi Beragama” yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Malang (Unisma) bekerja sama dengan Kementerian Agama Kanwil Kalimantan Barat, di Ballroom Hotel Swiss-Belinn Singkawang, Selasa (21/10/2025).
Moderasi Beragama sebagai Fondasi Kehidupan Harmonis
“Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan perilaku beragama yang menjunjung keseimbangan. Tidak ekstrem dan tidak berlebihan, namun tetap berpegang teguh pada ajaran agama masing-masing,” ujar Tjhai Chui Mie.
Ia menambahkan, Kota Singkawang merupakan contoh nyata bagaimana keberagaman dapat hidup berdampingan dalam keharmonisan. Dikenal sebagai miniatur Indonesia, kota ini dihuni berbagai suku dan pemeluk agama seperti Islam, Buddha, Katolik, Protestan, Hindu, dan Konghucu.
“Singkawang adalah cerminan nyata dari moderasi beragama. Di sini, setiap umat hidup rukun dan saling menghormati,” tegasnya.
Baca Juga : Pemkot Singkawang dan Bulog Luncurkan Program SPHS untuk Tekan Defisit Pakan Jagung Unggas
Contoh Kerukunan Lintas Agama
Tjhai Chui Mie mencontohkan sejumlah kegiatan lintas agama dan budaya yang menjadi simbol kerukunan di Singkawang, seperti Imlek Cap Go Meh, Christmas Day, Idul Fitri, dan Ramadhan Fair, yang selalu dirayakan bersama tanpa sekat antarumat.
Menurutnya, keberhasilan Singkawang meraih predikat Kota Tertoleran di Indonesia tidak lepas dari kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), tokoh adat, paguyuban budaya, hingga komunitas pemuda.
“Predikat ini bukan hasil kerja satu orang, tetapi hasil sinergi seluruh masyarakat. Setiap kegiatan di kota ini selalu melibatkan semua unsur tanpa memandang latar belakang,” ujarnya.
Toleransi Jadi Kekuatan Pembangunan Daerah
Lebih lanjut, Tjhai Chui Mie berharap semangat moderasi dan toleransi beragama terus tumbuh dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Ia menekankan bahwa pembangunan tidak hanya tentang infrastruktur, tetapi juga harus memperkuat nilai sosial dan spiritual masyarakat.
“Satu kota, satu daerah, bahkan satu negara akan maju jika masyarakatnya hidup rukun, damai, dan harmonis,” tutupnya. *
MC Singkawang
