BERIKABARNEWS | BEIJING – CEO Nvidia, Jensen Huang, menyebut kecerdasan buatan (AI) sumber terbuka asal Tiongkok sebagai “katalis kemajuan global” dalam pidatonya di Pameran Rantai Pasokan Internasional Tiongkok yang berlangsung di Beijing, Rabu (16/7). Huang juga memuji laju inovasi teknologi tinggi Tiongkok dan menyebut kontribusi negara tersebut sebagai penggerak revolusi AI global.
“AI open source dari Tiongkok memberi setiap negara dan industri peluang untuk bergabung dalam revolusi AI,” ujar Huang, merujuk pada startup AI Tiongkok seperti DeepSeek.
Nvidia Kembali Ekspor Chip AI ke Tiongkok
Dalam kesempatan yang sama, Huang mengumumkan bahwa Nvidia akan kembali menjual chip AI H20 ke Tiongkok setelah Amerika Serikat menyatakan akan melonggarkan pembatasan lisensi ekspor. Chip H20 sendiri merupakan versi modifikasi dari GPU Nvidia yang dirancang khusus agar sesuai dengan regulasi ekspor AS.
“Pemerintah AS telah meyakinkan kami bahwa lisensi akan diberikan. Nvidia berharap segera memulai pengiriman,” bunyi pernyataan resmi perusahaan, Selasa (15/7).
Sebelumnya, ekspor chip-chip AI canggih seperti H100 sempat dibatasi karena kekhawatiran bahwa teknologi tersebut dapat meningkatkan kekuatan militer Tiongkok.
BACA JUGA : https://berikabarnews.com/superman-tembus-usd573-juta-di-pekan-kedua-tetap-puncaki-box-office-amerika-utara/
Pujian untuk Ekosistem Inovasi Tiongkok
Huang, pemimpin perusahaan semikonduktor pertama yang mencapai valuasi USD4 triliun, juga menekankan pentingnya peneliti, pengembang, dan wirausahawan Tiongkok dalam mendorong inovasi teknologi.
“Inovasi super cepat Tiongkok didorong oleh sumber daya manusia yang luar biasa di sektor teknologi,” katanya.
Huang juga menyoroti bagaimana AI mulai mengubah berbagai sektor mulai dari kesehatan, energi, logistik, hingga transportasi dan riset ilmiah.
Tiongkok Tanggapi Isu Perdagangan Global
Pameran di Beijing ini dimanfaatkan oleh pemerintah Tiongkok untuk menampilkan citra sebagai pendukung perdagangan bebas global, di tengah ketegangan dagang dengan Amerika Serikat.
Wakil Perdana Menteri He Lifeng dalam pidatonya menyindir kebijakan proteksionis AS:
“Beberapa negara menggunakan dalih ‘mengurangi risiko’ untuk mengintervensi pasar dengan kebijakan tarif dan hambatan lainnya.”
Ketidakpastian Ekonomi dan Dorongan Kemandirian
Sementara itu, ekonomi Tiongkok masih menghadapi tantangan besar, termasuk lesunya konsumsi domestik dan krisis properti yang berkepanjangan. Presiden Xi Jinping mendorong upaya kemandirian teknologi sebagai respons terhadap tekanan eksternal.
Pasar Bereaksi Positif atas Pengumuman Nvidia
Kabar mengenai kembalinya Nvidia ke pasar Tiongkok berdampak positif terhadap pasar global. Saham Nasdaq di Wall Street melonjak ke rekor tertinggi, sementara indeks teknologi di Hong Kong juga mengalami penguatan. (moes)