Chit Gwee Pua atau Bakar Wangkang, Tradisi Masyarakat Tionghoa Saat Sembahyang Kubur

Prosesi pembakaran kapal wangkang pada tradisi Chit Gwee Pua di Pemakaman Bhakti Suci Kubu Raya

BERIKABARNEWS l SUNGAI RAYA – Asap tebal perlahan membubung tinggi dari tubuh kapal raksasa yang dilalap api di Pemakaman Tionghoa Bhakti Suci, Sabtu sore (6/9) pukul 15.30 WIB.

Ratusan warga Tionghoa memadati lokasi, larut dalam prosesi sakral Sembahyang Kubur Musim Gugur “Chit Gwee Pua” Di balik kekhidmatan ritual, aparat kepolisian dari Polres Kubu Raya berjaga penuh, memastikan tak ada gangguan yang merusak jalannya tradisi tahunan itu.

Ritual tradisi Tionghoa itu tak hanya sarat makna budaya, tetapi juga menyedot perhatian masyarakat. Tak kurang dari 500 warga Tionghoa dari Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya memadati kawasan pemakaman untuk menyaksikan prosesi yang berlangsung khidmat.

Kehadiran pejabat daerah menambah khidmat acara tersebut. Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto tampak hadir mewakili Bupati, Kapolsek Sungai Raya AKP Hariyanto mewakili Kapolres Kubu Raya, serta Danramil Sungai Raya, Lettu Inf Aji Setya Nusa. Para pengurus Yayasan Bhakti Suci yang menjadi penyelenggara acara turut mendampingi jalannya ritual.

Namun, di balik khidmatnya prosesi, ada peran penting aparat kepolisian yang turut menjaga jalannya acara agar berlangsung aman dan tertib.

Baca Juga : Gubernur Kalbar Ajak Umat Islam Teladani Akhlak Rasulullah

Kapolsek Sungai Raya, AKP Hariyanto melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade mengatakan, puluhan personil gabungan diturunkan untuk mengawal penuh jalannya ritual.

“Polri hadir untuk memastikan jalannya ritual adat ini dapat berlangsung lancar, tertib, dan penuh kekhidmatan. Kami juga berkoordinasi dengan unsur TNI serta panitia penyelenggara untuk mengawal penuh prosesi jalannya ritual ini,” kata Aiptu Ade.

Ritual pembakaran kapal wangkang sendiri dipercaya sebagai simbol persembahan kepada para leluhur. Kapal yang dibakar diisi berbagai perlengkapan kehidupan sehari-hari, mulai dari makanan, pakaian, hingga uang kertas replika. Semua itu dipercaya akan sampai kepada arwah leluhur di alam baka.

Perayaan Chit Gwee Pua tahun ini menjadi bukti harmonisasi antarbudaya di Kubu Raya. Pemerintah daerah bersama aparat keamanan hadir, tidak hanya sebagai pengawal jalannya acara, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap keragaman budaya masyarakat. (ndo)

Festival Sagu Desa Sebangun Dorong Inovasi Produk Berbasis Kearifan Lokal

BERIKABARNEWS l SAMBAS – Festival Sagu Desa Sebangun...

Wakil Bupati Sambas Heroaldi Djuhardi Alwi membuka Festival Sagu Desa Sebangun. (MC sambas)

Perbaikan Dermaga Paret Sarem Jadi Prioritas

BERIKABARNEWS l KUBU RAYA – Perbaikan Dermaga Paret...

Kondisi Dermaga Paret Sarem di Sungai Nipah, Kubu Raya, yang mengalami kerusakan dan menjadi prioritas perbaikan pemerintah

Bupati Sambas Tinjau Operasi Pasar Murah di Sajingan Besar Jelang Natal dan Tahun Baru

BERIKABARNEWS l SAMBAS – Bupati Sambas, H. Satono,...

Bupati Sambas H. Satono meninjau Operasi Pasar Murah di Kecamatan Sajingan Besar. (MC Sambas)

Yusran Anizam: Inovasi Jadi Kunci Daya Saing Daerah

BERIKABARNEWS l KUBU RAYA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab)...

Sekda Kubu Raya Yusran Anizam menyampaikan arahan terkait kewajiban inovasi perangkat daerah pada kegiatan Diseminasi Inovasi dan Kekayaan Intelektual di Kubu Raya. (dok. MC Kubu Raya)

Macet Panjang Lumpuhkan Trans-Kalimantan

BERIKABARNEWS l SUNGAI RAYA – Arus lalu lintas...

Truk kontainer mogok menutup jalur utama Trans-Kalimantan menuju Sungai Ambawang.

Sekda Kayong Utara Buka Sosialisasi Antikorupsi untuk Aparatur Desa

BERIKABARNEWS l KAYONG UTARA – Sekretaris Daerah Kabupaten...

Sekda Kayong Utara Erwin Sudrajat membuka kegiatan Sosialisasi Antikorupsi bagi aparatur pemerintahan desa di Aula Bank Kalbar Sukadana, Kamis (27/11/2025). (Diskominfo KKU)

berita terkini