BERIKABARNEWS l BANGKOK – Parlemen Thailand resmi memilih Anutin Charnvirakul sebagai perdana menteri baru pada Kamis (4/9/2025). Ia menggantikan Paetongtarn Shinawatra yang dicopot dari jabatannya melalui perintah pengadilan pekan lalu.
Anutin, pria berusia 58 tahun yang dikenal sebagai tokoh konservatif, memiliki latar belakang unik. Selain merupakan pewaris perusahaan konstruksi Sino-Thai Engineering, ia juga seorang pemain saksofon, pilot paruh waktu, serta politisi kawakan. Karier politiknya pernah terhenti pada 2007 saat partai Thai Rak Thai dibubarkan, yang membuatnya dilarang berpolitik.
Tantangan Kepemimpinan
Meski terpilih, masa jabatan Anutin diprediksi tidak akan panjang. Kemenangan ini sangat bergantung pada dukungan Partai Rakyat, yang mensyaratkan pemilu baru dalam empat bulan ke depan.
Paetongtarn sendiri adalah putri mantan perdana menteri sekaligus taipan telekomunikasi, Thaksin Shinawatra, yang keluarganya telah mendominasi politik Thailand selama lebih dari dua dekade.
Baca Juga : Paetongtarn Shinawatra Lengser, Thailand Jamin Perbatasan dengan Kamboja Tetap Aman
Latar Belakang Anutin
Anutin merupakan lulusan teknik industri dari New York. Ia memulai karier politik pada usia 30-an sebagai penasihat di Kementerian Luar Negeri, kemudian menjabat sebagai menteri kesehatan, menteri dalam negeri, hingga wakil perdana menteri.
Dikenal dengan julukan “Noo” yang berarti “tikus” dalam bahasa Thailand, Anutin kerap menampilkan citra sederhana. Ia sering muncul di media sosial mengenakan kaus dan celana pendek, memasak jajanan khas Thailand, atau memainkan musik pop era 1980-an dengan saksofon maupun piano.
Setelah masa larangan politik berakhir, Anutin bangkit lewat kepemimpinan Partai Bhumjaithai. Partai ini berhasil menempati posisi ketiga dalam pemilu 2023, pencapaian terbaik sepanjang sejarah partai tersebut.
Peran Politik dan Pandemi
Anutin pernah duduk di kabinet tiga perdana menteri Thailand, termasuk Paetongtarn Shinawatra. Namanya juga dikenal di kancah internasional saat menjabat sebagai menteri kesehatan dalam penanganan pandemi COVID-19.
Pada Juni lalu, ia menarik Partai Bhumjaithai dari koalisi pemerintahan setelah bocornya rekaman percakapan antara mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen, dengan PM Paetongtarn terkait sengketa perbatasan.
Kini, sebagai perdana menteri, Anutin dihadapkan pada tantangan besar menjaga stabilitas politik Thailand sekaligus mempersiapkan kemungkinan pemilu baru dalam waktu dekat. (ing)
Sumber : Afp.com