BERIKABARNEWS l – Sebanyak empat belas orang dilaporkan terluka, termasuk empat anak, akibat serangan udara Rusia yang menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Sabtu malam waktu setempat. Informasi ini disampaikan oleh administrasi militer Kyiv, Minggu (26/10/2025).
“Semua korban saat ini telah mendapatkan perawatan medis, sebagian di antaranya masih dirawat di rumah sakit,” ujar pihak administrasi militer melalui aplikasi Telegram. Hingga kini, belum ada rincian lebih lanjut mengenai kondisi para korban luka.
Dua Bangunan Rusak Akibat Serangan
Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengonfirmasi bahwa dua bangunan tempat tinggal bertingkat tinggi terkena dampak dari serangan tersebut. Ia tidak menjelaskan apakah bangunan itu terkena langsung oleh rudal atau rusak akibat puing-puing dari senjata yang berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan udara Ukraina.
Sebelum serangan terjadi, wilayah Kyiv berada dalam status siaga udara selama lebih dari satu jam, sebelum peringatan akhirnya dicabut sekitar tengah malam waktu setempat.
Korban Sipil Terus Berjatuhan di Tengah Perang Rusia–Ukraina
Skala penuh kerusakan akibat serangan udara itu belum dapat dipastikan. Namun, peristiwa ini menambah panjang daftar korban sipil dalam konflik Rusia–Ukraina yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade.
Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 2022, ribuan warga sipil Ukraina tewas dan terluka, meski kedua belah pihak terus saling menyangkal telah menargetkan penduduk sipil.
Konflik antara Rusia dan Ukraina sendiri berawal sejak 2014, ketika Rusia mencaplok wilayah Krimea dan mendukung kelompok separatis di kawasan Donbas. Invasi skala penuh yang dimulai pada Februari 2022 menjadi fase baru perang yang memperluas dampak kehancuran ke berbagai wilayah Ukraina, termasuk Kyiv.
Baca Juga : Dua Jurnalis Ukraina Tewas Akibat Serangan Drone Rusia di Kramatorsk
Krisis Kemanusiaan Masih Berlanjut
Serangan udara terbaru ini kembali memperlihatkan rapuhnya situasi keamanan di Ukraina. Selain menimbulkan korban jiwa, perang yang berkepanjangan juga telah menyebabkan jutaan warga Ukraina mengungsi ke luar negeri dan menghancurkan infrastruktur vital seperti listrik, air, dan perumahan.
Pemerintah Ukraina terus mendesak dukungan komunitas internasional untuk memperkuat sistem pertahanan udara dan memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak perang. (ing)
Thestar.com.my
