BERIKABARNEWS l – Perusahaan infrastruktur internet global, Cloudflare, mengalami gangguan besar pada Selasa pagi yang menyebabkan sejumlah layanan digital terganggu, termasuk platform media sosial X (Twitter). Lebih dari 10.000 pengguna melaporkan kendala akses, terutama terkait internal server error yang berasal dari jaringan Cloudflare.
Cloudflare, yang menjadi penyedia layanan keamanan dan jaringan bagi sekitar 20 persen situs web di seluruh dunia, mengonfirmasi adanya “internal service degradation” dalam sistem mereka.
Perusahaan menyampaikan bahwa pemulihan layanan sudah mulai terlihat, namun sebagian pengguna masih mungkin mengalami tingkat kesalahan yang lebih tinggi dari biasanya selama proses perbaikan berlangsung.
Pada pukul 13.09 waktu setempat, Cloudflare menyatakan bahwa penyebab gangguan telah diidentifikasi dan proses remediasi sedang diterapkan. Insiden ini bertepatan dengan jadwal pemeliharaan pusat data Cloudflare di Santiago (SCL).
Baca Juga : TikTok dan YouTube Jadi Penentu, Meta Bungkam Gugatan Antitrust FTC
Menurut Graeme Stewart, Kepala Sektor Publik di perusahaan keamanan siber Check Point, gangguan ini menunjukkan risiko ketergantungan terhadap satu penyedia layanan cloud.
“Outage Cloudflare hari ini mengikuti pola serupa dengan gangguan AWS dan Azure. Platform besar ini mendukung hampir semua aspek kehidupan digital modern,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa gangguan bukan terjadi pada masing-masing organisasi, tetapi pada “lapisan tunggal” yang menjadi tulang punggung layanan digital global.
Stewart juga menyoroti bahwa banyak organisasi masih mengandalkan satu jalur cloud tanpa sistem cadangan, padahal internet seharusnya dirancang untuk tangguh melalui distribusi.
Gangguan ini kembali menjadi pengingat penting mengenai risiko konsentrasi lalu lintas global pada sedikit penyedia infrastruktur internet raksasa. *
Sumber :
News.sky.com
