BERIKABARNEWS l – Nvidia, raksasa teknologi yang menjadi pusat perkembangan kecerdasan buatan (AI), bersama startup Menlo Micro mengumumkan terobosan baru dalam dunia pengujian chip. Pada Rabu (19/11/2025), kedua perusahaan mengungkap penggunaan teknologi MEMS untuk mempercepat proses pengujian Chip AI secara signifikan, sekaligus mengatasi bottleneck besar dalam proses produksi chip.
Sebagai perusahaan dengan valuasi tertinggi di dunia, permintaan terhadap chip AI Nvidia—terutama GPU kelas pusat data—terus melonjak. Namun setiap chip harus melalui serangkaian pengujian intensif pada papan sirkuit khusus untuk memastikan performa, kecepatan, hingga stabilitasnya sebelum dikirim ke pelanggan.
Meski chip AI merupakan perangkat mutakhir, sistem dan komponen pada papan uji masih memakai teknologi lawas yang sudah digunakan sejak puluhan tahun lalu. Ketidakseimbangan inilah yang membuat pengujian chip berperforma tinggi menjadi tantangan besar bagi Nvidia.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Nvidia menggandeng Menlo Micro—startup hasil spin-off GE pada 2016—dan mulai mengintegrasikan switching chips berbasis teknologi Micro-Electro-Mechanical Systems (MEMS).
Chip Menlo Micro menggunakan sakelar logam ultra-mikro, mirip sakelar lampu konvensional tetapi diproduksi dalam skala mikrochip. Dalam laporan penelitian yang dirilis kedua perusahaan, teknologi ini mampu mempercepat pengujian GPU Nvidia antara 30% hingga 90%, tergantung jenis pengujian.
Baca Juga : Volkswagen Pastikan Pasokan Chip Aman di Tengah Krisis Nexperia
CEO Menlo Micro, Russ Garcia, menegaskan pentingnya teknologi ini dalam menjamin kualitas chip AI:
“Jika Anda tidak memvalidasi GPU sebelum masuk ke pusat data, berbagai error dan masalah lain akan terjadi. Teknologi ini adalah satu-satunya cara untuk melakukan validasi dengan kecepatan tinggi,” ujarnya.
Pengumuman ini muncul jelang perilisan laporan pendapatan kuartalan Nvidia setelah penutupan pasar. Para analis memperkirakan pertumbuhan penjualan mencapai 56% menjadi USD 56,9 miliar, sejalan dengan meningkatnya permintaan global terhadap chip AI dan solusi pusat data.
Terobosan ini diprediksi akan membantu Nvidia mempercepat siklus produksi chip di tengah kebutuhan industri yang terus melonjak. *
Sumber :
Reuters
