BERIKABARNEWS l JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa pemerataan akses layanan keuangan menjadi pilar utama dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional di tengah tantangan global. Inklusi keuangan bahkan telah menjadi indikator penting dalam RPJMN dan RPJPN 2025–2045.
Hal tersebut disampaikan Airlangga dalam Rakornas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) 2025 bertema “Memperkuat Ketahanan Ekonomi Nasional Melalui Peningkatan Inklusi Keuangan Daerah” di Jakarta, Jumat (10/10).
“Peningkatan inklusi dan literasi keuangan melalui DNKI dan TPAKD mencerminkan capaian positif salah satu Asta Cita Presiden,” ujar Airlangga.
Kesenjangan Literasi Jadi PR Besar
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, tingkat inklusi keuangan Indonesia telah mencapai 92,74%, menunjukkan semakin luasnya akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal.
Namun, tingkat literasi keuangan baru mencapai 66,64%, menyisakan gap sekitar 26,1 poin persentase. Airlangga menekankan pentingnya edukasi dan pemberdayaan masyarakat oleh TPAKD untuk menutup kesenjangan tersebut.
Baca Juga : Ekonomi Indonesia Tetap Tangguh, Airlangga Optimistis Pertumbuhan Lebih Tinggi 2026
Program KEJAR dan K/PMR Beri Dampak Nyata
Pemerintah telah menggulirkan berbagai program untuk memperluas akses keuangan. Salah satu program unggulan adalah Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), yang kini telah mencapai 58,32 juta rekening atau 87,75% pelajar. Targetnya, 98% pelajar memiliki rekening pada 2027.
Selain itu, pembiayaan untuk sektor rentan juga menunjukkan hasil positif:
- Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR): Rp46,71 triliun
- Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (K/PSP): Rp3,71 triliun kepada 1,8 juta debitur
Program ini dinilai mampu memperkuat ekonomi masyarakat dan mendukung pengentasan kemiskinan.
Dorong TPAKD Dukung Agenda Nasional
Di akhir sambutan, Airlangga meminta TPAKD di seluruh daerah turut aktif menyukseskan agenda prioritas nasional seperti Program Makan Bergizi Gratis, Koperasi Merah Putih, dan Program PINTAR (Peningkatan Inklusi Keuangan untuk Pemerataan Ekonomi Rakyat).
“Saya berharap TPAKD seluruh Indonesia dapat menjadi kontributor nyata dalam memperjuangkan transformasi struktural secara menyeluruh untuk Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. *
Ekon.go.id