BERIKABARNEWS l PHNOM PENH – ASEAN secara resmi mengerahkan Kelompok Pengamat Militer Gabungan (Interim) untuk memantau pelaksanaan perjanjian gencatan senjata antara Kamboja dan Thailand. Pengiriman pasukan pengamat ini dimulai pada 3 Agustus 2025 dari Phnom Penh menuju wilayah konflik di provinsi Oddar Meanchey dan Preah Vihear, Kamboja.
Misi ini dipimpin oleh Atase Pertahanan Malaysia untuk Kamboja, Kolonel Nazlee bin Abdul Rahim, serta melibatkan perwakilan militer dari Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, dan Vietnam. Kehadiran wakil dari Indonesia menunjukkan komitmen aktif dalam menjaga perdamaian kawasan Asia Tenggara.
Para pengamat akan bertugas selama dua minggu untuk memantau implementasi gencatan senjata yang telah disepakati pada 28 Juli 2025, setelah terjadinya bentrokan bersenjata di wilayah perbatasan kedua negara.
Pengiriman tim pengamat ini menjadi langkah nyata ASEAN dalam menunjukkan komitmen terhadap perdamaian dan stabilitas regional, serta memperkuat kerja sama antarnegara anggotanya.
Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja, melalui Departemen Hubungan Internasional, akan bertindak sebagai koordinator dan fasilitator dalam pelaksanaan misi ini.
Langkah ASEAN ini juga mencerminkan peran aktif organisasi regional tersebut dalam menyelesaikan konflik dan membangun rasa saling percaya di antara negara-negara anggota. (ing)
Sumber : The Phnom Penh Post