BERIKABARNEWS l KUCHING – Sarawak, Malaysia yang berbatasan darat langsung dengan Kalimantan Barat, dikenal dengan banyak hutan hujannya yang masih alami. Kondisi geografis sungai dan perbukitan di Sarawak, dimanfaatkan pemerintah setempat untuk membuat beberapa bendungan.
Salah satu bendungan yang dekat dengan perbatasan Entikong-Tebedu adalah Bendungan Bengoh yang kerap disebut Bengoh Dam di Kampung Bengoh.
Pemandangan di sekitar Bengoh Dam sangat menarik, namun ada yang unik di kawasan ini, yaitu komplek air terjun purba yang kerap dijuluki Jurrasic Park oleh warga setempat.
Terdapat beberapa air terjun di kawasan Bengoh. Air terjun yang paling jauh dijangkau adalah Air Terjun Susung dengan jarak tempuh dua jam berjalan kaki dari tempat parkir mobil.
Namun, sebelum mencapai Susung, kita akan melintasi beberapa air terjun yang tak kalah indah.
Sebelum menikmati petualangan ini, kita perlu mengeluarkan uang sebesar 50 ringgit Malaysia, atau senilai 165 ribu rupiah per orang untuk biaya naik speedboat, tiket masuk dan jasa guide perjalanan.
Dari tempat parkir mobil, kita akan menaiki perahu selama 20 menit membelah bendungan menuju kaki bukit di ujung Bengoh Dam.
Dari bendungan, tampak Kampung Sting yang berada di puncak bukit di tengah bendungan. Menuju Kampung Sting, dibutuhkan fisik yang prima, untuk mencapai ke sana, jalan akan menanjak 45 derajat selama 90 menit.
Tak terasa speedboat tiba di dermaga kaki bukit, selanjutnya kita akan berjalan kaki melintasi beberapa bukit di depannya. Perjalanan sepanjang 2 kilometer akan ditempuh selama 60-90 menit dengan kondisi menanjak namun tidak terlalu berat bagi pemula.
Baca Juga : Bukit Kelam, Batu Monolit Raksasa Ikon Wisata Alam Kalimantan Barat
Sepanjang perjalanan, pemandangan indah sudah terlihat. Lebih dari 3 air terjun kecil dilewati sebelum mencapai perhentian pertama di Curtain Waterfall. Di sini, kita dapat beristirahat sembari bermain air.
Perjalanan dilanjutkan menuju air terjun paling ujung, yaitu air terjung Susung. Di tempat inilah yang kerap dinamakan Jurrasic Park oleh warga setempat karena pemandangannya seperti hutan purba.

Pohon besar berusia ratusan tahun dengan akar besar menjuntai tumbuh alami di sekeliling air terjun Susung. Serangga hingga kupu-kupu beterbangan dengan bebas ditengah suara air terjun yang keras.
Keindahan air terjun Susung terjaga selama puluhan tahun, keindahan alami hutannya nyaris tak tersentuh manusia, karena kebanyakan yang datang ke sini sudah teredukasi secara matang tentang bagaimana menjaga kelestarian lingkungan. (ndo)
