BERIKABARNEWS l CHONGQING – Kota Chongqing kini menjadi pusat perhatian dunia setelah berhasil menunjukkan kemajuan pesat dalam penerapan integrasi AI dan industri Tiongkok. Sebagai salah satu basis manufaktur utama di Tiongkok Barat Daya, Chongqing kini bertransformasi menjadi showroom teknologi untuk inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI).
Melalui inisiatif nasional “AI Plus”, pemerintah Tiongkok mendorong sinergi antara teknologi AI dan sektor industri. Program ini menarik perhatian besar dari berbagai perusahaan global, termasuk produsen kendaraan energi baru (NEV) dan raksasa teknologi.
Kemitraan Seres Group dan ByteDance Dorong Ekosistem AI
Salah satu terobosan terbaru datang dari Seres Group, produsen kendaraan listrik asal Tiongkok, yang mengumumkan kemitraan strategis dengan ByteDance. Kedua perusahaan berkolaborasi mengembangkan kecerdasan terwujud (embodied intelligence) melalui codesign dan operasi end-to-end. Tujuannya, membangun ekosistem aplikasi AI baru yang terintegrasi di seluruh rantai industri otomotif.
Kolaborasi ini menandai semakin kuatnya posisi Chongqing sebagai pusat riset dan pengembangan teknologi AI industri di Tiongkok.
Perusahaan Global Nilai Tiongkok Sebagai Pusat Pertumbuhan AI
Dalam Pertemuan ke-19 Dewan Penasihat Ekonomi Internasional Walikota Chongqing, sebanyak 21 perusahaan multinasional sepakat bahwa Tiongkok merupakan lokasi terbaik untuk mengembangkan skala aplikasi AI.
“Tiongkok memiliki keunggulan luar biasa — mulai dari pasar yang luas, kecepatan iterasi aplikasi yang tinggi, hingga ekosistem industri yang matang,” ujar Jerome Dorlack, CEO Adient, perusahaan kursi otomotif global.
Dorlack menjelaskan, pusat teknologi global Adient di Chongqing telah mengembangkan sistem AI yang mengotomatisasi proses menjahit di lini produksi kursi mobil. Teknologi ini mampu mengurangi intervensi manual hingga 30 persen, dan hasil inovasinya kini diterapkan di pabrik Adient di seluruh dunia.

Baca Juga : ChatGPT Bakal Lebih ‘Dewasa’: OpenAI Izinkan Konten Erotika Mulai Desember 2025
Keunggulan Biaya dan Inovasi Dorong Adopsi AI di Manufaktur
Bertrand Stoltz, Executive Vice President STMicroelectronics, menilai Tiongkok memiliki keunggulan biaya dan inovasi yang unik dalam pengembangan AI industri. Hal ini memberikan fondasi kuat untuk penerapan aplikasi pintar berskala besar di sektor manufaktur.
STMicroelectronics bersama San’an Optoelectronics kini membangun pabrik silicon carbide wafer senilai 23 miliar yuan di Chongqing. Fasilitas tersebut akan memulai produksi massal tahun ini, memasok chip berkinerja tinggi untuk industri kendaraan listrik (NEV) dan fotovoltaik.
Qualcomm Dukung Ekosistem AI Industri Chongqing
Raksasa teknologi global Qualcomm juga menyatakan dukungan penuh terhadap integrasi AI di sektor industri Chongqing.
“Kami berkomitmen memanfaatkan keahlian AI kami untuk membangun sistem kekuatan produktif baru yang berpusat pada AI,” ungkap Xia Quan, Global Vice-President Qualcomm.
Selain itu, perusahaan-perusahaan Tiongkok kini menyediakan infrastruktur cerdas dan membangun ekosistem bisnis global berbasis AI melalui pendekatan “AI plus manufaktur”.
Dirilisnya model AI open-source seperti DeepSeek turut memperkuat posisi Tiongkok sebagai pionir dalam pengembangan AI terbuka dan kolaboratif di dunia. *
Chinadaily.com.cn