Disney Hapus Jaringan dari YouTube TV Usai Gagal Capai Kesepakatan Lisensi

Jaringan Disney seperti ESPN dan ABC hilang dari YouTube TV. (pixabay.com/stinne24-78177)

BERIKABARNEWS l LOS ANGELES – Sejumlah jaringan televisi milik Disney resmi ditarik dari layanan TV berbayar milik Google, YouTube TV, pada Kamis (30/10/2025) malam, setelah kedua perusahaan gagal mencapai kesepakatan lisensi baru. Pemutusan kerja sama ini terjadi sesaat sebelum kontrak distribusi berakhir pada tengah malam, menyebabkan jutaan pelanggan kehilangan akses ke saluran populer.

Saluran yang terdampak meliputi ESPN, ABC, FX, Nat Geo, Disney Channel, hingga ABC News Live. Kedua pihak saling menyalahkan atas gagalnya perpanjangan kontrak, terutama terkait persoalan biaya dan pembagian keuntungan.

YouTube TV, yang memiliki lebih dari 10 juta pelanggan di Amerika Serikat, menyatakan pihaknya tidak akan menyetujui persyaratan baru yang dinilai merugikan pengguna.

“Kontrak kami dengan Disney telah mencapai masa perpanjangan. Kami tidak akan menyetujui kesepakatan yang membuat pelanggan membayar lebih mahal hanya demi menguntungkan layanan TV milik Disney,” tulis YouTube TV melalui akun resmi di platform X.

Sementara itu, Disney menuding Google menggunakan dominasinya di pasar untuk menekan tarif dan melemahkan posisi negosiasi.

“Dengan kapitalisasi pasar lebih dari USD 3 triliun, Google memanfaatkan kekuatannya untuk menghapus persyaratan standar yang selama ini berlaku di industri,” ujar juru bicara Disney dalam pernyataan resminya.

Baca Juga : Vibecoding, Tren Baru Kolaborasi Manusia dan AI dalam Dunia Pemrograman

YouTube TV Beri Kompensasi Pelanggan

Sebagai langkah mitigasi, YouTube TV menawarkan kompensasi berupa potongan harga langganan sebesar USD 20 kepada pelanggan selama jaringan Disney masih belum tersedia.

Pemutusan kerja sama ini memperpanjang daftar konflik lisensi yang dihadapi YouTube TV sepanjang tahun 2025. Sebelumnya, platform ini juga sempat berselisih dengan NBCUniversal, Fox, dan Paramount, meski akhirnya berhasil mencapai kesepakatan.

Kendati demikian, pengamat industri menilai bahwa perselisihan semacam ini akan terus terjadi di tengah persaingan ketat layanan TV digital dan streaming berlangganan yang semakin agresif di pasar Amerika Serikat. *

 

Sumber : 

Reuters

Beaver Supermoon 2025 Siap Terangi Langit November

BERIKABARNEWS l – Langit malam akan menampilkan pemandangan...

Penampakan Beaver Supermoon 2025 yang tampak lebih besar dan terang akan menghiasi langit malam bulan November. (pixabay.com/christoph1703-633357)

Vibecoding, Tren Baru Kolaborasi Manusia dan AI dalam Dunia Pemrograman

BERIKABARNEWS l – Istilah “vibe” kini memasuki ranah...

Ilustrasi programmer menggunakan AI untuk membuat kode dalam konsep vibecoding.

BGI-Research Luncurkan Genos, Model AI Genomik Pertama di Dunia

BERIKABARNEWS l BEIJING – Kemajuan besar dalam dunia...

Ilustrasi - Ilmuwan di laboratorium BGI-Research Tiongkok mengembangkan model AI Genos untuk riset genomik.

Perusahaan Tiongkok Genjot Investasi AI untuk Dorong Efisiensi dan Daya Saing Global

BERIKABARNEWS l BEIJING – Perusahaan-perusahaan Tiongkok semakin agresif...

Perusahaan teknologi di Tiongkok semakin gencar mengembangkan dan menerapkan kecerdasan buatan untuk mendorong efisiensi bisnis. (unsplash.com/@hannynaibaho)

Elon Musk Kecam Pejabat NASA Usai Buka Peluang bagi Pesaing SpaceX

BERIKABARNEWS l – CEO SpaceX Elon Musk kembali...

Ilustrasi - kolase Elon Musk bersama roket SpaceX dan logo NASA. (X.com/ElonMusk)

Elon Musk Sebut ISS dan Glass Lewis ‘Teroris Korporat’ karena Tolak Gaji $1 Triliun di Tesla

BERIKABARNEWS l – CEO Tesla sekaligus orang terkaya...

Elon Musk membahas paket gaji $1 triliun dan peningkatan kepemilikan saham di perusahaan tesla. (x.com/elonmusk)

berita terkini