BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Dentuman musik elektronik siap mengguncang Pontianak pada Kamis (14/8) malam. Hexagon Club akan menjadi panggung pertemuan lintas batas saat enam DJ asal Kuching, Sarawak, Malaysia, menghadirkan energi dan warna musik mereka dalam acara bertajuk Breaking The Border: VIBIN’ in Pontianak.
Acara ini digagas oleh Lek. & Co., kolektif kreatif berbasis di Kuching yang fokus membangun jejaring lintas kota melalui seni, budaya, dan proyek kolaboratif. Divisi musik mereka, VIBIN’, dikenal sebagai pengusung musik underground dengan panggung-panggung intim yang menjadi ajang lahirnya talenta baru DJ lokal.
Pendiri Lek. & Co., Aaron Andre—yang juga DJ dan seniman visual digital—mengungkapkan Pontianak memiliki daya tarik khusus.
“Persahabatan antara kreator Kuching dan Pontianak semakin erat dalam beberapa tahun terakhir. Kedua kota ini punya potensi besar untuk mengembangkan lanskap kreatif di Pulau Kalimantan,” ujarnya.

Aaron menegaskan, Breaking The Border bukan sekadar judul, melainkan misi untuk menghubungkan seniman lokal, memperkuat solidaritas lintas negara, mendorong pertumbuhan industri kreatif, dan membangun kolaborasi jangka panjang.
“Kami ingin seni melampaui batas-batas yang ada di pulau ini,” tambahnya.
Enam DJ dari Kuching yang akan tampil malam itu adalah:
- Aaron Andre – Pendiri Lek. & Co., DJ, dan seniman visual digital.
- John-Paul Davis – Lead Curator VIBIN’ dan Community Builder.
- Gawen Breteche-Lo – Co-Founder NWHR KCH, DJ, dan fotografer satwa liar.
- Kiyoshi Aihara – Founder SFDP Entertainment, ikon DJ lokal.
- Hazim Shahidan – Co-Founder Sonic Syndicate, DJ & Curator.
- Ryan Rainer – Co-Founder NWHR KCH, DJ dan produser musik.
Kolaborasi musik lintas batas ini diharapkan membuka pintu pertukaran ide dan pengalaman antara dua kota bertetangga di Kalimantan. Bagi pencinta musik elektronik di Pontianak, ini akan menjadi malam istimewa—perpaduan dentum bass, permainan ritme, dan atmosfer klub dalam semangat persahabatan internasional. **