BERIKABARNEWS l JAKARTA – Kebakaran hebat melanda Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin pagi (15/12/2025). Insiden tersebut menghanguskan sekitar 350 kios pedagang, dengan total kerugian materi ditaksir mencapai Rp10 miliar.
Api pertama kali terlihat sekitar pukul 07.15 WIB di area Los C2, yang mayoritas ditempati pedagang buah. Berdasarkan keterangan awal, kebakaran diduga dipicu oleh korsleting listrik di salah satu kios. Material mudah terbakar seperti plastik, kayu, dan tali menyebabkan api cepat merambat ke kios-kios di sekitarnya. Sejumlah pedagang mengaku sempat mendengar suara ledakan sebelum api membesar dan melalap lapak dagangan.
Petugas pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi kejadian. Sedikitnya 18 unit mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan api. Setelah sekitar satu jam, petugas berhasil mengendalikan kebakaran dan mencegah api meluas ke blok pasar lainnya. Dalam peristiwa ini, tidak dilaporkan adanya korban jiwa.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan bahwa kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati tidak berdampak pada pasokan pangan ibu kota. Ia menegaskan stok komoditas utama tetap aman dan harga kebutuhan pokok tidak akan mengalami kenaikan.
“Aman, aman. Apa yang terjadi di lapangan tidak mengganggu stok pangan Jakarta. Jadi tidak akan ada kenaikan harga, termasuk untuk buah-buahan seperti pepaya dan pisang,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta.
Baca Juga : BNPB Perpanjang Pencarian Korban Bencana Hidrometeorologi
Terkait kerugian yang dialami para pedagang, Pramono menyampaikan bahwa seluruh kerusakan akan ditanggung oleh asuransi Perumda Pasar Jaya selaku pengelola pasar. Dengan adanya perlindungan asuransi, para pedagang diharapkan dapat segera bangkit dan kembali beraktivitas.
“Direktur Utama Pasar Jaya sudah melaporkan bahwa kerugian tersebut diasuransikan, sehingga akan ditanggung oleh pihak asuransi,” jelasnya.
Meski ratusan kios hangus terbakar, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama PD Pasar Jaya memastikan para pedagang tetap dapat berjualan. Saat ini, upaya penyiapan lokasi relokasi sementara tengah dilakukan agar aktivitas perdagangan di salah satu pasar induk terbesar di Jakarta itu dapat segera pulih dan kembali berjalan normal. *
