BERIKABARNEWS l JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Program ini ditujukan agar guru yang belum bergelar sarjana dapat segera memenuhi kualifikasi akademik minimal S1, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Direktur Guru PAUD dan Pendidikan Nonformal (PNF) Direktorat Jenderal GTK, PG Suparto, mengungkapkan masih ada sekitar 233.818 guru dari jenjang PAUD hingga menengah yang belum memiliki gelar S1. Dari jumlah itu, 99.725 guru berada di TK formal, 88.999 di pendidikan kesetaraan, 24.850 di SDLB, 1.653 di SLB, 1.424 di SMA, dan 16.087 di SMK.
“Pemenuhan kualifikasi S1 bukan sekadar syarat administratif, tetapi jaminan peningkatan kompetensi guru pada aspek akademik, pedagogik, sosial, dan profesional. Mutu guru akan menentukan mutu pembelajaran dan kualitas SDM Indonesia,” jelas Suparto dalam Dialog Kemendikdasmen bersama media di Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Baca Juga : Wajib Belajar 13 Tahun Jadi Investasi Pendidikan Nasional Jangka Panjang

Skema RPL: Afirmasi dan Reguler
Suparto menjelaskan, program RPL terbagi dalam dua kategori: afirmasi dan reguler.
Afirmasi: ditujukan bagi guru berusia 47–55 tahun dengan pengalaman panjang. Melalui pengakuan pengalaman dan karya akademik, peserta bisa mendapat pengakuan hingga 70 persen (100 SKS) dari total 144 SKS sarjana. Mereka hanya perlu menempuh sekitar dua semester untuk meraih gelar S1.
Reguler: ditujukan bagi guru di bawah usia 47 tahun. Mereka biasanya mendapat pengakuan sekitar 50 persen dari total SKS, sehingga membutuhkan waktu 3–4 semester.
“Kedua skema ini dirancang fleksibel agar guru tetap bisa menjalankan tugas mengajar di satuan pendidikan masing-masing,” tegas Suparto.
Target Peningkatan Kualifikasi Guru
Pemerintah menargetkan 12.510 guru mengikuti program peningkatan kualifikasi S1 pada 2025. Jumlah tersebut terdiri dari 6.745 guru TK formal dan 5.755 guru pendidikan kesetaraan. Sementara untuk jenjang SMP, SMA, dan SMK akan dimulai pada 2026.
Dengan dukungan 91 perguruan tinggi penyelenggara program RPL yang telah bekerja sama dengan pemerintah, Suparto optimistis target tersebut tercapai.
“Harapan kami, hingga 2028 sebanyak 98.034 guru berhasil menuntaskan pendidikan S1. Ini akan menjadi lompatan besar dalam peningkatan kualitas guru di Indonesia,” ujarnya.
Investasi Strategis untuk SDM Unggul
Suparto menekankan, peningkatan kualifikasi guru PAUD merupakan investasi strategis bagi pembangunan SDM Indonesia. Pasalnya, 80 persen perkembangan otak anak terjadi sebelum usia 6 tahun, sehingga kualitas PAUD menentukan kesiapan anak masuk sekolah dasar.
“Guru PAUD adalah ujung tombak. Jika mereka memiliki kualifikasi dan kompetensi yang baik, anak-anak akan mendapat stimulasi tepat sejak dini dan tumbuh menjadi generasi unggul Indonesia,” pungkasnya. *
Sumber : Infopublik.id
