BERIKABARNEWS l JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang ikut menjaga dan memperbaiki fasilitas transportasi umum pascakerusakan akibat aksi penyampaian pendapat di sejumlah daerah.
Belakangan ini, beberapa sarana transportasi umum mengalami kerusakan, mulai dari halte terbakar, gerbang tol rusak, hingga fasilitas penunjang yang tak lagi difungsikan. Namun, gotong royong masyarakat bersama pemerintah daerah dan BUMN dinilai menjadi energi positif dalam proses pemulihan.
Apresiasi untuk Gotong Royong Masyarakat
“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah daerah, BUMN, serta masyarakat dari berbagai latar belakang dan profesi mulai dari ojek online, pedagang, hingga pelajar yang telah bergotong royong memperbaiki serta menjaga fasilitas transportasi umum,” ujar Menhub Dudy di Jakarta, Selasa (2/9/2025).
Menurutnya, transportasi umum bukan hanya soal kendaraan atau halte, tetapi sebuah ekosistem yang memudahkan mobilitas masyarakat. Kerusakan fasilitas merugikan semua pihak sebagai pengguna.
“Transportasi umum adalah milik kita bersama. Kerusakannya merugikan kita semua sebagai pengguna. Mari kita jaga bersama, dengan begitu kita turut menciptakan transportasi umum yang selamat, aman, dan nyaman,” tegasnya.

Perbaikan Fasilitas Transportasi Terus Dilakukan
Hingga kini, perbaikan sarana transportasi yang terdampak masih berlangsung di sejumlah daerah. Pemerintah daerah bersama BUMN bergerak cepat memperbaiki halte, memperbarui gerbang tol, serta membenahi fasilitas lain agar segera bisa kembali digunakan.
Suasana gotong royong juga terasa di lapangan. Pengemudi ojek online membantu membersihkan puing, pedagang menyumbang minuman untuk pekerja, hingga pelajar ikut mengecat ulang halte. Semua itu menunjukkan transportasi umum adalah ruang bersama yang layak dijaga.
Baca Juga : Presiden Prabowo Siapkan Bantuan untuk Korban Ricuh Unjuk Rasa
Menhub Imbau Aspirasi Disalurkan Secara Damai
Menhub Dudy berharap perusakan fasilitas transportasi tidak terulang di masa depan. Ia menekankan bahwa aspirasi masyarakat harus disalurkan secara damai tanpa merugikan kepentingan publik.
“Kalau halte terbakar atau gerbang tol rusak, yang rugi bukan pemerintah, tapi kita sendiri sebagai pengguna. Itu sebabnya mari kita rawat, karena transportasi umum adalah denyut nadi mobilitas bangsa,” katanya.
Transportasi Sebagai Simbol Peradaban
Lebih jauh, Menhub menegaskan bahwa transportasi umum bukan sekadar sarana mobilitas, tetapi juga simbol kemajuan sebuah kota. Halte yang bersih, bus yang terawat, dan jalur tol yang lancar menjadi wajah peradaban bangsa.
Dengan adanya gotong royong masyarakat, pesan ini kian nyata: transportasi umum bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan kebersamaan seluruh rakyat. *
Sumber : Infopublik.id