BERIKABARNEWS l – Nebius Group, perusahaan penyedia solusi neocloud asal Amsterdam, resmi menandatangani kontrak senilai sekitar Rp47 triliun dengan Meta Platforms Inc., induk perusahaan Facebook. Kesepakatan ini mencakup penyediaan infrastruktur komputasi kecerdasan buatan (AI) selama lima tahun ke depan.
Kerja sama strategis tersebut menegaskan meningkatnya permintaan global terhadap daya komputasi berperforma tinggi (High Performance Computing/HPC) yang dibutuhkan untuk pengembangan dan pengoperasian model-model AI skala besar.
Sebelumnya, Nebius juga telah mengamankan kontrak besar senilai Rp273 triliun dengan Microsoft pada September lalu.
Nebius melaporkan pendapatan kuartal ketiga 2025 meningkat 355% menjadi sekitar Rp2,29 triliun, dengan kapitalisasi pasar naik empat kali lipat menjadi Rp433 triliun hingga akhir tahun.
Meski demikian, perusahaan mencatat kerugian kuartalan lebih dari Rp1,57 triliun, meningkat dari Rp624 miliar tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan lonjakan belanja modal (capital spending) yang mencapai Rp15 triliun, mencerminkan investasi besar dalam GPU Nvidia, infrastruktur energi, dan perluasan kapasitas pusat data.
Nebius menyatakan tengah menyiapkan tambahan kapasitas untuk memenuhi kontrak bersama Meta dalam tiga bulan mendatang.
Baca Juga : BYD Targetkan Penjualan 1,6 Juta Mobil Listrik di Pasar Global pada 2026
Perusahaan menegaskan bahwa permintaan terhadap layanan infrastruktur AI terus meningkat hingga melampaui kapasitas produksi yang ada.
Bersama perusahaan sejenis seperti CoreWeave, Nebius menjadi salah satu pemain utama dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur AI global, di tengah keterbatasan kapasitas yang juga dialami raksasa cloud seperti Microsoft dan Amazon Web Services.
Nebius menargetkan pendapatan tahunan (annualized run-rate revenue) mencapai Rp110–141 triliun pada akhir 2026, naik signifikan dari sekitar Rp8,6 triliun pada akhir September 2025. *
Sumber :
Reuters
