BERIKABARNEWS l JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menyiapkan berbagai bentuk bantuan bagi korban aksi unjuk rasa yang berujung ricuh, baik dari kalangan masyarakat maupun aparat keamanan. Bantuan akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing korban.
Hal ini disampaikan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul usai rapat terbatas bersama Presiden di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/9/2025).
Bentuk Bantuan yang Disiapkan
Mensos menegaskan bahwa bantuan Presiden mencakup:
- Biaya pengobatan bagi korban luka.
- Dukungan pendidikan untuk keluarga korban.
- Renovasi atau pembangunan rumah jika diperlukan.
“Kalau kita lihat nanti pasti sesuai kebutuhannya. Bisa untuk biaya sekolah, keluarganya, orang tuanya, atau perbaikan rumah. Semua itu tergantung asesmen. Presiden akan memberikan bantuan yang diperlukan, baik untuk masyarakat maupun aparat,” jelas Gus Ipul.
Penyaluran bantuan akan dilakukan melalui kementerian terkait, sedangkan pendataan kebutuhan korban ditangani oleh tim khusus yang ditugaskan Presiden.
Baca Juga : Menkomdigi Meutya Hafid: Transformasi Digital Jadi Mesin Baru Ekonomi Indonesia
Perhatian Khusus Presiden
Saifullah Yusuf menegaskan bahwa Presiden Prabowo memberikan perhatian khusus baik kepada korban sipil maupun aparat.
“Yang jelas ini adalah perhatian langsung dari Presiden. Para menteri akan menyesuaikan sesuai tugas dan fungsi masing-masing,” katanya.
Ricuh Unjuk Rasa Akibatkan Banyak Korban
Dalam sepekan terakhir, aksi unjuk rasa di Jakarta dan sejumlah daerah berujung ricuh. Peristiwa ini memicu penjarahan rumah pejabat publik serta perusakan fasilitas umum, termasuk halte, stasiun commuter line, dan gerbang tol.
Banyak korban luka dari pihak demonstran maupun aparat, bahkan beberapa meninggal dunia.
Daftar Korban Meninggal dalam Ricuh Unjuk Rasa (28–31 Agustus 2025)
Affan Kurniawan – driver ojek online, tewas setelah terlindas kendaraan taktis Brimob di Jakarta Pusat (28/8).
Saiful Akbar (46) – Plt Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, meninggal di RS Grestelina usai kebakaran Gedung DPRD Makassar (29/8).
Muhammad Akbar Basri (Abay) – staf Humas DPRD Makassar, tewas dalam kebakaran gedung DPRD (29/8).
Sarinawati (26) – staf DPRD Makassar, turut menjadi korban tewas dalam kebakaran gedung DPRD (29/8).
Rusdamiansyah (25) – driver ojek online, tewas dianiaya massa di Makassar setelah dituduh intel (29/8).
Rheza Sendy Pratama – mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, meninggal dalam bentrokan di depan Polda DIY (31/8).
Sumari (60) – tukang becak, meninggal dalam bentrokan di Bundaran Gladak, Solo (29/8).
Imbauan Pemerintah
Mensos mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi informasi bohong yang dapat memecah persatuan. Ia juga meminta publik mendukung langkah pemerintah dalam menjaga stabilitas nasional.
Dengan adanya bantuan langsung dari Presiden Prabowo, diharapkan pemulihan bagi korban ricuh unjuk rasa berjalan lebih cepat dan tepat sasaran. *
Sumber : Infopublik.id