BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kembali menyelenggarakan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2025. Kegiatan ini digelar di halaman Museum Kalimantan Barat mulai 16–19 Oktober 2025 dan dirangkai dengan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) V.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengapresiasi pelaksanaan GSMS dan PKD sebagai wadah bagi pelajar SD dan SMP untuk menampilkan hasil pembelajaran seni budaya bersama para seniman lokal. Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk membangkitkan dan melestarikan seni budaya daerah.
“Kota Pontianak kaya akan seni dan budaya. Kegiatan ini menjadi ajang menumbuhkan kecintaan seni sekaligus mengembangkan kreativitas generasi muda,” ujarnya usai membuka kegiatan, Kamis (16/10/2025).
Seni Bentuk Karakter dan Peradaban Bangsa
Wali Kota Edi menegaskan bahwa seni dan budaya memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan peradaban bangsa di masa depan. Ia berharap para pelajar terus bangga terhadap karya mereka dan menjadikan pengalaman ini sebagai motivasi untuk terus berkarya.
“Melalui seni dan budaya, bukan hanya semangat anak-anak yang tumbuh, tetapi juga menjadi inspirasi bagi guru, sekolah dan masyarakat pendidikan di Kota Pontianak,” tuturnya.
Pemkot Pontianak berkomitmen untuk mendukung kegiatan positif seperti GSMS dan PKD sebagai bagian dari upaya membentuk generasi yang kreatif, berkarakter, dan mencintai warisan budaya. Ia juga mendorong agar program ini dievaluasi dan dikembangkan agar jangkauannya semakin luas.
“Saya berharap kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang memberi manfaat besar bagi pelajar dan generasi muda yang berbudaya,” harapnya.

Baca Juga : Sertifikasi Tanah Wakaf Didorong, Pemkot Pontianak Pastikan Legalitas Rumah Ibadah
GSMS Kembangkan Kreativitas dan Karakter Pelajar
Kepala Disdikbud Kota Pontianak, Sri Sujiarti, menjelaskan bahwa GSMS bertujuan menumbuhkan minat dan bakat siswa di bidang seni budaya, sekaligus memperkuat karakter dan kreativitas mereka.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin mengembangkan potensi siswa agar lebih kreatif, apresiatif, inovatif, serta membangun budaya sekolah yang menyenangkan dan berkarakter,” jelasnya.
Selain GSMS, kegiatan juga dirangkai dengan Pekan Kebudayaan Daerah, yang diikuti sekitar 260 pelajar SMP dan MTs. Mereka menampilkan berbagai karya seni, termasuk lomba solo vokal dan pameran seni budaya.
“PKD menjadi wadah bagi pelajar untuk menunjukkan hasil kreativitas dan proses belajar mereka bersama para seniman. Ini adalah ajang pembinaan generasi muda yang mencintai seni dan budaya daerah,” tambahnya.
Kolaborasi Seniman dan Sekolah
Sri Sujiarti menegaskan pentingnya sinergi antara sekolah dan seniman dalam membangun ekosistem pendidikan yang berbudaya.
“Seni bukan hanya ekspresi, tetapi juga sarana pembentukan karakter dan kecerdasan emosional siswa,” ujarnya.
Program GSMS 2025 melibatkan 88 siswa dari lima sekolah di Kota Pontianak. Masing-masing sekolah bekerja sama dengan seniman lokal untuk mempelajari berbagai cabang seni, antara lain:
- SMP Negeri 1 Pontianak – Seni film
- SMP Negeri 3 Pontianak – Seni tari
- SMP Swasta Santo Fransiskus Asisi – Musik tradisional
- SD Negeri 3 Pontianak Selatan – Seni lukis
- SD Muhammadiyah II Pontianak – Seni tari
Melalui kegiatan ini, Pemkot Pontianak berharap generasi muda semakin mencintai budaya daerah, kreatif dalam berkarya, dan siap menjadi penerus peradaban bangsa. (ndo)
Prokopim