BERIKABARNEWS l – Tiongkok dan Brasil semakin memperkuat kerja sama ilmiah dengan memulai pembangunan laboratorium bersama untuk teknologi antariksa. Pengumuman dilakukan oleh perusahaan elektronik pertahanan Tiongkok, CETC, pada Selasa (10/12), di tengah meningkatnya tekanan Amerika Serikat kepada negara-negara Amerika Latin untuk mengurangi hubungan dengan Beijing.
Laboratorium yang dinamakan China-Brazil Joint Laboratory for Radio Astronomy Technology ini dibangun melalui kerja sama antara Network Communications Research Institute milik CETC dengan dua universitas terkemuka Brasil, yakni Federal University of Campina Grande dan Federal University of Paraíba. Kehadirannya diproyeksikan menjadi pusat kolaborasi riset astronomi dan teknologi luar angkasa.
Laboratorium ini akan mendukung penelitian mutakhir untuk observasi astronomi dan eksplorasi ruang angkasa dalam (deep-space). Pembangunan fasilitas tersebut juga sejalan dengan kemajuan proyek teleskop radio BINGO, yang dirancang untuk mempelajari struktur alam semesta dan energi gelap.
BINGO, yang ditargetkan selesai pada 2026, disebut sebagai teleskop radio terbesar di Amerika Selatan dan memiliki kemampuan tambahan untuk melacak satelit, meteoroid, serta objek kecil lainnya yang berpotensi menjadi ancaman bagi Bumi.
Baca Juga : Korea Selatan Kerahkan Jet Tempur Usai Pesawat Rusia dan Tiongkok Masuki KADIZ
Penguatan hubungan Tiongkok–Brasil ini terjadi ketika AS terus memperingatkan Amerika Latin terkait potensi risiko keamanan dari proyek-proyek astronomi Beijing.
Pejabat AS menilai teleskop berteknologi tinggi dapat digunakan untuk memantau satelit militer dan mendukung kemampuan anti-satelit. Namun, Tiongkok menolak tudingan tersebut dan menilai Washington telah mempolitisasi kerja sama ilmiah.
Selama dua dekade terakhir, Tiongkok memang memanfaatkan kemajuan teknologi antariksa sebagai instrumen diplomasi dengan memperluas pembangunan teleskop, peluncuran satelit, dan pemberian pelatihan antariksa kepada negara mitra di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. *
Sumber :
Reuters
