BERIKABARNEWS l MANILA – Topan Fung-wong yang sempat berstatus super topan kini mulai melemah setelah meninggalkan wilayah Filipina dan bergerak menuju Laut China Selatan pada Senin pagi (10/11). Meskipun intensitasnya menurun, badai ini telah menimbulkan dampak besar dengan menewaskan sedikitnya dua orang dan memaksa lebih dari 1,4 juta penduduk untuk mengungsi.
Fung-wong menghantam pantai timur Filipina pada Minggu malam, membawa angin kencang dan hujan deras yang merusak rumah, menumbangkan pohon, serta merendam kota-kota di wilayah selatan. Kejadian ini terjadi hanya beberapa hari setelah Topan Kalmaegi melanda kawasan tengah Filipina dan menyebabkan sedikitnya 224 korban jiwa.
Pemerintah Filipina menutup sekolah dan kantor pemerintahan di sebagian besar Pulau Luzon, termasuk ibu kota Manila, sebagai langkah antisipasi terhadap potensi hujan lebat lanjutan.
Di Provinsi Aurora, lokasi pendaratan Topan Fung-wong, tim penyelamat mulai melakukan penilaian terhadap tingkat kerusakan.
“Banyak rumah yang rusak dan beberapa jalan utama tidak bisa dilalui karena tanah longsor,” ungkap Geofry Parrocha, petugas penyelamat dari Kota Dipaculao.
Wali Kota Dingalan, Aurora Taay, dalam siaran langsung di media sosial melaporkan bahwa gelombang besar menghancurkan rumah dan perahu di sepanjang garis pantai.
Fung-wong Bergerak Menuju Taiwan, Dua Korban Jiwa Dikonfirmasi
Layanan cuaca nasional Filipina melaporkan bahwa Topan Fung-wong kini bergerak ke arah Taiwan dengan kekuatan yang terus menurun.
Korban jiwa pertama dilaporkan di Provinsi Samar, ketika seorang perempuan berusia 64 tahun ditemukan meninggal saat mencoba menyelamatkan diri. Korban kedua dikonfirmasi oleh kantor pertahanan sipil setelah seorang warga Pulau Catanduanes dilaporkan tenggelam akibat banjir bandang.
“Angin sangat kencang dan hujan deras. Menurut keluarganya, korban sempat kembali ke rumah karena melupakan sesuatu,” tutur Juniel Tagarino, petugas penyelamat di Kota Catbalogan.
Di Provinsi Cagayan, sebagian besar warga mengungsi karena khawatir akan potensi banjir besar. “Kami sering kebanjiran, jadi begitu ada perintah evakuasi, kami langsung pergi,” kata Loretta Salquina, warga setempat.
Baca Juga : Topan Super Fung-wong Terjang Filipina, 100 Ribu Warga Dievakuasi
Sementara itu, penduduk di Catanduanes melaporkan gelombang pasang yang sangat kuat. “Ombak menghantam tembok laut dan membuat tanah bergetar,” ujar Edson Casarino, warga Virac, Catanduanes.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa fenomena topan ekstrem seperti Fung-wong dan Kalmaegi dipengaruhi oleh perubahan iklim akibat aktivitas manusia.
Suhu laut yang lebih tinggi memungkinkan badai menguat lebih cepat, sementara atmosfer yang lebih hangat menahan lebih banyak uap air, menyebabkan curah hujan ekstrem dan banjir besar.
Sebelumnya, operasi pencarian dan penyelamatan di wilayah Cebu, yang terdampak Topan Kalmaegi, bahkan terpaksa ditangguhkan pada Sabtu demi keselamatan petugas menjelang kedatangan super topan Fung-wong. *
Sumber :
AFP.com
