BERIKABARNEWS l PONTIANAK – Forum gabungan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tiga wilayah, yaitu Kubu Raya, Pontianak, dan Mempawah (Kuponwah), menggelar gerakan menanam cabai serentak di Balai Benih Induk Hortikultura (BBIH) Kota Pontianak, Jalan Flora, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, Kamis (28/8/2025).
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menegaskan pentingnya Forum Kuponwah sebagai wadah strategis memperkuat sinergi antarwilayah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di Kalimantan Barat.
Menurutnya, forum ini lahir dari kondisi produksi pangan yang belum seimbang dengan kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh, produksi cabai rawit di Kota Pontianak hanya mencapai 470 ton pada 2024, sementara kebutuhan masyarakat jauh lebih tinggi.
“Cabai adalah salah satu komoditas penyumbang inflasi. Karena itu, peningkatan produksi lokal mutlak dilakukan agar tidak bergantung pada pasokan luar daerah,” ujar Bahasan usai menanam cabai bersama Forkopimda Kota Pontianak.
Baca Juga : Wali Kota Pontianak Tekankan Respons Cepat OPD Tindaklanjuti Aduan Masyarakat
Kolaborasi Tiga Daerah Perkuat Ketahanan Pangan
Forum Kuponwah menyepakati kerja sama di sektor pertanian mulai dari peningkatan produksi hingga keterjangkauan harga pangan.
“Forum ini wujud nyata kolaborasi lintas wilayah dan sektor. Pertanian bukan hanya menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan,” jelas Bahasan.
Selain cabai, kegiatan juga dirangkaikan dengan penanaman jagung. Pemanfaatan lahan pekarangan atau urban farming dipilih sebagai strategi memperkuat penyediaan pangan.
Pemerintah Kota Pontianak juga membagikan 25.000 bibit cabai kepada masyarakat melalui camat dan lurah. ASN pun didorong melanjutkan gerakan menanam cabai di pekarangan kantor maupun rumah, sebagaimana telah digaungkan sejak 2023.
Dorong Kemandirian dan Kendalikan Inflasi
Bahasan menekankan bahwa pengendalian inflasi pangan memerlukan dukungan semua pihak.
“Strong partnership adalah kunci. Dengan sinergi ini, ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan rumah tangga bisa terjamin sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Ia optimistis gerakan menanam cabai dan komoditas pangan di tiga daerah Kuponwah menjadi langkah nyata memperkuat kemandirian pangan.
“Insya Allah, kegiatan ini memberi dampak sosial ekonomi besar bagi masyarakat Kalimantan Barat, sekaligus mendukung arahan Presiden untuk menggiatkan program tanam pekarangan di luar sentra produksi,” pungkas Bahasan. (ndo)